Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wujudkan Ambisi Proyek Ruang Angkasa, UEA Siapkan Dana Rp 2,8 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 18 Juli 2022, 06:16 WIB
Wujudkan Ambisi Proyek Ruang Angkasa, UEA Siapkan Dana Rp 2,8 Triliun
Ilustrasi/Net
rmol news logo Ambisi Pemerintah Uni Emirat Arab untuk mengembangkan industri Ruang angkasa ditunjukkan dengan meluncurkan 'dana khusus'.

Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed dalam pengumumannya pada Minggu (17/7) mengatakan bahwa negara telah menyiapkan dana yang begitu besar untuk pengembangan sektor tersebut.

"Uni Emirat Arab telah membentuk dana 186 juta dolar AS (sekitar 2,8 triliun rupiah) untuk mendukung sektor ruang angkasa," kata Sheikh Mohamed.

Bloomberg melaporkan, Dana Antariksa tersebut bertujuan untuk mendukung pendirian perusahaan baru di sektor ini, mengembangkan kemampuan industri dalam hal pengembangan teknologi, serta mendorong proyek-proyek strategis dan penelitian nasional.

Pemerintah UEA juga mengumumkan peluncuran proyek nasional 'Sirb' untuk satelit radar, termasuk konstelasi satelit radar canggih.

Untuk pertama kalinya bagi UEA, proyek ini bertujuan untuk menyediakan data sepanjang waktu secara terus-menerus dari ruang angkasa dalam segala kondisi cuaca.

Konstelasi 'Sirb' dari satelit SDAR akan mendukung aplikasi pencitraan canggih, termasuk pemantauan dan analisis lingkungan, dan akan dapat menangkap gambar siang dan malam tanpa terpengaruh oleh awan atau kabut.

Ini akan membuka area baru untuk aplikasi praktis seperti: deteksi tumpahan minyak, pelacakan dan deteksi kapal, pemantauan dan pendeteksian hasil panen, kontrol perbatasan, pemetaan dan pengembangan wilayah perkotaan, pemantauan lalu lintas jalan, serta perencanaan pencarian dan penyelamatan dan pengelolaan.

"Proyek ini akan memberikan kontribusi bagi  upaya UEA untuk mengembangkan solusi perubahan iklim, kelestarian lingkungan dan manajemen bencana yang lebih baik," menurut sebuah pernyataan dari Badan Antariksa UEA.

“Platform ini akan berkontribusi untuk memantau perubahan yang terjadi di planet ini akibat perubahan iklim dan membantu menemukan solusi inovatif untuk kelestarian lingkungan," lanjutnya.

Langkah ini menjadikan UEA sebagai negara pertama di Timur Tengah yang mengembangkan konstelasi Satelit Radar Apertur Sintetis.

Dengan rencana menjelajahi Venus dalam tujuh tahun dan mendarat di asteroid, selain meluncurkan pesawat ruang angkasa ke orbit Mars, UEA telah memiliki program luar angkasa paling ambisius di Timur Tengah.

Negara ini mendirikan Badan Antariksa pada tahun 2014, mengirim astronot pertamanya ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional lima tahun kemudian, dan berencana untuk mengirim pesawat ruang angkasa tak berawak ke bulan pada tahun 2024. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA