Ranil Wickremesinghe Menangkan Pemilihan Presiden Sri Lanka, Pengunjuk Rasa: Protes akan Terus Berlanjut

Wickremesinghe menjabat sebagai perdana menteri dan penjabat presiden setelah Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri di tengah aksi protes.

Dalam pemilihan di parlemen, Wickremesinghe memperoleh 134 suara dari total kursi 225 orang. Sementara saingannya, Dullas Alahapperuma, mendapat 82 suara, dan Anura Kumara Dissanayake hanya mendapatkan tiga suara.

Ini adalah pertama kalinya dalam 44 tahun terakhir parlemen Sri Lanka memilih presiden secara langsung. Sebelumnya pemilihan presiden dipilih dengan suara rakyat.

"Hidup saya adalah parlemen ini, jadi saya berterimakasih kepada parlemen atas kehormatan ini," ucap Wickremesinghe setelah kemenangannya diumumkan.

Presiden terpilih akan menjalankan mandatnya untuk menjalani sisa masa jabatan Rajapaksa yang akan berakhir pada November 2024 mendatang.

Sementara itu, di area Galle Face, ratusan pengunjuk rasa mendirikan kamp untuk menyaksikan penghitungan suara di Parlemen lewat layar lebar. Saat Wickremesinghe dinyatakan sebagai pemenang, suasana dengan cepat memanas.

"Ranil adalah pencuri, dia tidak akan diterima," kata Sakshila Silva, seorang pengunjuk rasa. Ia mengatakan protes akan terus berlanjut.

Mereka masih menuntut pengunduran diri Wickremesinghe, karena presiden terpilih itu dianggap mempunyai andil bersama Rajapaksa dalam krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka pada masa jabatannya.