Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anak-anak Ukraina di Pengungsian Jadi Target Kejahatan, NCA Usir 10 Pria Asal Inggris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 22 Juli 2022, 07:52 WIB
Anak-anak Ukraina di Pengungsian Jadi Target Kejahatan, NCA Usir 10 Pria Asal Inggris
Pusat pengungsi Ukraina di Korczowa, Polandia/Net
rmol news logo Sejumlah pelaku kejahatan pedofilia asal Inggris diusir dari Polandia, menyusul laporan yang dirilis Badan Kejahatan Nasional (NCA) yang mengatakan bahwa mereka melakukan perjalanan dan diduga menargetkan anak-anak Ukraina di kamp-kamp pengungsi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Kesepuluh pria itu diwawancarai oleh otoritas imigrasi Polandia sebelum dipulangkan," kata NCA kepada The Independent, Kamis (21/7).

Juru bicara NCA mengatakan para pelaku kejahatan anak itu datang dengan modus ingin memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Ukraina, di mana setidaknya ada 5.000 anak-anak tanpa pendamping di Polandia.

“Memastikan (anak-anak) aman adalah yang terpenting," kata NCA.

Tidak jelas apakah para pedofil melakukan kontak dengan anak-anak Ukraina sebelum mereka dideportasi.

Selain pengungsi anak, perempuan yang melarikan diri dari Ukraina juga menjadi sasaran pelaku kekerasan.

Awal bulan ini pihak berwenang Ukraina menangkap pemimpin geng kriminal, mengklaim bahwa kelompoknya menawarkan pekerjaan di luar negeri kepada wanita yang ingin meninggalkan negara itu, hanya untuk memperdagangkan mereka ke prostitusi di Turki.

"Lonjakan minat pada pekerja seks Ukraina telah menciptakan insentif yang kuat bagi para pedagang untuk merekrut dan mengeksploitasi perempuan Ukraina dalam skala besar,” kata Valiant Richey, Perwakilan Khusus OSCE dan Koordinator untuk Memerangi Perdagangan Orang, dalam sebuah konferensi di Irlandia pada bulan Mei.

Perdagangan manusia juga telah lama menjadi masalah di Ukraina.

Sebuah laporan Departemen Luar Negeri AS tahun lalu mencatat bahwa sementara pihak berwenang telah melakukan upaya signifikan dalam memberantas perdagangan manusia, negara itu meremehkan jumlah korban, dan pejabat pemerintah ditemukan terlibat dalam beberapa kasus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA