Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Zelensky Ancam Moskow: Tidak Ada Gencatan Senjata tanpa Merebut Kembali Wilayah yang Dikuasai Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 23 Juli 2022, 13:04 WIB
Zelensky Ancam Moskow: Tidak Ada Gencatan Senjata tanpa Merebut Kembali Wilayah yang Dikuasai Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net
rmol news logo Ukraina tidak akan pernah menyerah dan akan sangat berhati-hati terhadap segala tawaran damai.

Berbicara kepada media pada Jumat (22/7) Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dia tidak akan tunduk kepada syarat damai apa pun yang ditawarkan Rusia, kecuali Rusia melepaskan kuasanya atas beberapa wilayah.

Menurutnya, menyerahkan tanah yang saat ini dikuasai Rusia akan mendorong perilaku agresif Rusia sementara pada saat yang sama memberikannya kesempatan yang sangat dibutuhkan untuk berkumpul kembali dan mempersenjatai kembali sebelum meluncurkan serangan berikutnya.

"Gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia tanpa pengembalian wilayah hanya akan memberi Rusia waktu untuk beristirahat dan melanjutkan konflik lebih lanjut," katanya, kepada The Wall Street Journal.

"Upaya damai dan membekukan konflik dengan Federasi Rusia berarti memberi jeda kepada mereka. Mereka tidak akan menggunakan jeda ini untuk mengubah geopolitik mereka atau untuk melepaskan klaim mereka atas bekas republik Soviet," tekannya.

Menurut Zelensky, setelah jeda seperti itu, dalam dua atau tiga tahun, Rusia "akan merebut dua wilayah lagi dan berkata lagi: Bekukan konflik!

"Dan itu terus begitu, terus berjalan lebih jauh dan lebih jauh. Seratus persen," tambahnya.

Perundingan Rusia-Ukraina telah dilakukan sejak 28 Februari. Beberapa pertemuan diselenggarakan di Belarus, kemudian kedua pihak melanjutkan negosiasi dalam format konferensi video. Putaran pembicaraan offline berikutnya berlangsung di Istanbul pada 29 Maret.

Namun, pada 12 April, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada wartawan bahwa Kiev telah menyimpang dari perjanjian sebelumnya dan membuat proses itu menemui jalan buntu. Pada tanggal 20 April, sekretaris pers Putin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow telah menyerahkan ke Kiev draf dokumen perjanjian yang ditulis dengan jelas dan sedang menunggu tanggapan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA