Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sambut Baik Kesepakatan Gandum Ukraina-Rusia, Kuwait: Secercah Harapan Atasi Krisis Pangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 23 Juli 2022, 16:14 WIB
Sambut Baik Kesepakatan Gandum Ukraina-Rusia, Kuwait: Secercah Harapan Atasi Krisis Pangan
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi saksi dalam kesepakatan gandum antara Rusia dan Ukraina/Net
rmol news logo Kuwait menyambut baik kesepakatan ekspor gandum yang ditandatangani Ukraina dan Rusia di bawah mediasi Turki dan PBB.

Kesepakatan itu akan membuka blokir Laut Hitam bagi ekspor gandum Ukraina dan membantu menghindari krisis pangan yang mengkhawatirkan.

Kementerian Luar Negeri Kuwait dalam sebuah pernyataan mengungkapkan suka citanya. Langkah ini akan membantu meningkatkan ketahanan pangan, mengatasi kekurangan biji-bijian dan membatasi kenaikan harga, kata Kementerian itu.

Kyiv dan Moskow pada Jumat (22/7) menandatangani perjanjian penting dengan Turki dan PBB di Istambul.
 
Dalam kesepakatan besar pertama mereka setelah hampir lima bulan pertempuran, delegasi Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian individu dengan Ankara dan PBB setelah beberapa putaran negosiasi yang melelahkan.

Sama dengan apa yang dikatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada upacara penandatanganan di Istana Dolmabahce yang mewah di Selat Bosphorus, Kementerian Kuwait mengatakan ada secercah harapan di Laut Hitam yang bisa membantu menanggulangi krisis pangan.

Kesepakatan pada Jumat menetapkan koridor aman di mana kapal-kapal Ukraina dapat masuk dan keluar dari tiga pelabuhan Laut Hitam yang ditunjuk di dan sekitar Odessa, dan kedua belah pihak erjanji untuk tidak menyerang kapal di jalan masuk atau keluar.

“Ini akan membawa kelegaan bagi negara-negara berkembang di ambang kebangkrutan dan orang-orang yang paling rentan di ambang kelaparan, dan kemungkinan jalan perdamaian," kata Kementerian.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pemain kunci dalam negosiasi yang memiliki hubungan baik dengan Moskow dan Kyiv, mengatakan harapannya bahwa kesepakatan itu “semoga menghidupkan kembali jalan menuju perdamaian”. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA