Bahkan profesor sejarah dari Universitas Yake, Timothy Snyder menyebut Kremlin sedang bersiap untuk perebutan kekuasaan. Menurut Snyder, Putin telah kehilangan kendali.
Ia mengatakan, saat ini muncul propaganda yang menunjukkan kesetiaan terhadap Putin. Sementara pada saat yang sama, sejumlah pihak berusaha merebut kekuasaan.
“Jika Rusia kalah perang, orang-orang yang mengatakan hal-hal radikal sekarang akan melindungi diri mereka sendiri. Bagi saya, ini bukti bahwa orang-orang penting Rusia berpikir bahwa Rusia kalah,†kata Snyder, seperti dikutip
Newsweek.
Selain itu, Putin juga dianggap lemah karena pasukannya gagal mencapai tujuannya di Ukraina.
Beberapa kritikus dan pejabat sebelumnya melakukan pengamatan serupa, termasuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang mengatakan bahwa Putin gagal mencapai tujuan strategisnya di Ukraina.
“Keseimbangan yang membuat Putin tetap berkuasa, penguasaan atas saingan, dukungan dalam populasi, integritas tentara, ditantang oleh kenyataan perang. Putin pandai menjaga kita semua dalam kabut. Tapi sekarang dia sendiri sepertinya tersesat dalam kabut perang," tambah Snyder.
Pada Juni, Snyder juga mengkritik blokade Laut Hitam Rusia yang mencegah transfer ekspor gandum Ukraina ke negara lain. Ia mengatakan langkah tersebut mengganggu kestabilan rantai pasok global.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: