“IMF tidak dapat berinteraksi dengan Pemerintah ketika keadaan mereka berada dalam mode krisis yang berkelanjutan. Jadi, sampai Pemerintah stabil, sampai mereka memiliki Menteri Keuangan, tidak ada seorang pun yang bisa diajak bicara oleh IMF,†kata Deborah Brautigam kepada
CNBC pada Jumat (24/7).
Para legislator telah memilih Ranil Wickremesinghe sebagai Presiden mereka. Namun, sejauh ini selama kepemimpinannya, Sri Lanka masih dilanda kekacauan lagi akibat Wickremesinghe yang mengumumkan keadaan darurat. Ia menggunakan angkatan bersenjata untuk menyerang kamp protes dengan kekerasan yang menyebabkan lebih dari 50 orang terluka.
Ketidakstabilan pulau yang kembali kacau ini dianggap dapat merusak prospek dana talangan dari IMF.
"IMF tidak akan meminjamkan ke dalam situasi di mana mereka menganggap uang mereka tidak akan dilunasi," jelas Brautigam.
Sementara itu professor menambahkan bahwa Sri Lanka tidak akan dapat memberikan jaminan yang dibutuhkan oleh IMF jika krisis masih berlangsung.
“Jadi, jika Sri Lanka tidak dapat memberikan jaminan, tidak akan ada apa pun dari IMF,†kata Brautigam.
Dia mengatakan IMF akan mencoba untuk memastikan kedepannya bahwa pendapatan pemerintah dan pengeluaran mereka sudah lebih baik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: