Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakar: IMF Tidak akan Berikan Dana Talangan Sebelum Sri Lanka Keluar dari Kekacaunnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 25 Juli 2022, 12:17 WIB
Pakar: IMF Tidak akan Berikan Dana Talangan Sebelum Sri Lanka Keluar dari Kekacaunnya
Deborah Brautigam/Net
rmol news logo Sri Lanka tidak akan mendapat dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF) sebelum mereka keluar dari situasi politiknya yang kacau. Hal ini disampaikan oleh seorang profesor Ekonomi Politik di Universitas John Hopkins yang juga merupakan ilmuwan politik Amerika Serikat, Deborah Brautigam.

“IMF tidak dapat berinteraksi dengan Pemerintah ketika keadaan mereka berada dalam mode krisis yang berkelanjutan. Jadi, sampai Pemerintah stabil, sampai mereka memiliki Menteri Keuangan, tidak ada seorang pun yang bisa diajak bicara oleh IMF,” kata Deborah Brautigam kepada CNBC pada Jumat (24/7).

Para legislator telah memilih Ranil Wickremesinghe sebagai Presiden mereka. Namun, sejauh ini selama kepemimpinannya, Sri Lanka masih dilanda kekacauan lagi akibat Wickremesinghe yang mengumumkan keadaan darurat. Ia menggunakan angkatan bersenjata untuk menyerang kamp protes dengan kekerasan yang menyebabkan lebih dari 50 orang terluka.

Ketidakstabilan pulau yang kembali kacau ini dianggap dapat merusak prospek dana talangan dari IMF.

"IMF tidak akan meminjamkan ke dalam situasi di mana mereka menganggap uang mereka tidak akan dilunasi," jelas Brautigam.

Sementara itu professor menambahkan bahwa Sri Lanka tidak akan dapat memberikan jaminan yang dibutuhkan oleh IMF jika krisis masih berlangsung.

“Jadi, jika Sri Lanka tidak dapat memberikan jaminan, tidak akan ada apa pun dari IMF,” kata Brautigam.

Dia mengatakan IMF akan mencoba untuk memastikan kedepannya bahwa pendapatan pemerintah dan pengeluaran mereka sudah lebih baik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA