Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WHO: Eropa dan Amerika Negara Terbanyak yang Terinfeksi Monkeypox

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 28 Juli 2022, 08:59 WIB
WHO: Eropa dan Amerika Negara Terbanyak yang Terinfeksi Monkeypox
Ilustrasi/Net
rmol news logo Eropa dan Amerika merupakan negara yang paling terkena dampak wabah cacar monyet, hal ini disampaikan oleh Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia(WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (27/7).

Lebih dari 18 ribu kasus cacar monyet telah dilaporkan dari 78 negara, sekitar 70 persen di antaranya berasal dari Eropa, dan 25 persen lainnya dari Amerika. Kedua negara ini telah menyumbang sebanyak 95 persen kasus yang terdiagnosis dari berbagai negara.

Tedros mengatakan 98 persen kasus yang dilaporkan terjadi akibat hubungan menyimpang antara pria dengan pria, ia menekankan bahwa stigma dan diskriminasi ini dapat sama berbahayanya dengan virus apa pun. Untuk itu Direktur WHO mengimbau agar semua pihak bisa memerangi stigmatisasi wabah cacar monyet ini.

“Seperti yang telah kita lihat dengan informasi yang salah tentang Covid-19 yang menyebar dengan cepat, jadi kami meminta platform media sosial, perusahaan teknologi, organisasi media untuk bekerja sama dalam mencegah dan melawan informasi yang berbahaya,” katanya.

WHO yang telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan ini mendesak agar semua negara menganggap serius wabah cacar monyet  dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan penularan dan melindungi kelompok rentan.

“Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengurangi risiko paparan dan membuat pilihan yang aman,” ujar Tedros. Ia lebih lanjut menganjurkan kepada masyarakat agar  saat ini mengurangi hubungan menyimpang yang dilakukan antara sesama jenis untuk menghindari terpaparnya virus monkeypox ini.

Sementara itu, Kanada, Uni Eropa, dan AS telah menyetujui vaksin yang disebut MVA-BN (Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic) untuk digunakan melawan monkeypox, dan dua vaksin lainnya yang sedang diuji.

Namun, karena masih kurangnya data tentang keefektivitasan dan dosis vaksin, saat ini WHO belum merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet. WHO juga menghimbau agar semua negara yang sedang mengelola vaksin agar mengumpulkan data yang cukup tentang efektivitasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA