Kesepakatan senilai 227 juta dolar AS telah disetujui pada November tahun lalu, dan telah dibatalkan pada Juni 2022. Batch pertama dari pembelian akan dijadwalkan untuk pengiriman 2024.
“Kami bisa menghadapi sanksi,†kata Mantan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana kepada
Associated Press pada Selasa malam (26/7).
Menurut Lorenzana, Filipina telah melakukan pembayaran awal pada Januari. Tidak dijelaskan bagaimana dengan pembayaran awal tersebut setelah kesepakatan dibatalkan.
Lorenzana menyebut, AS juga dapat menawarkan helikopter angkut sejenis untuk Filipina atas imbalan pembatalan kesepakatan dengan Rusia.
Mengutip pejabat militer Filipina,
Associated Press menyebut Rusia dapat melakukan banding karena keputusan Manila itu. Tetapi tampaknya pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr. itu telah meminta Moskow untuk mempertimbangkan kembali langkah tersebut.
Helikopter Mi-17 kerap digunakan untuk berbagai fungsi, termasuk operasi pencarian dan penyelamatan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: