Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Macron Dikecam Pejuang Hak Asasi karena Undang Putra Mahkota Arab Saudi Makan Malam di Prancis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 29 Juli 2022, 06:59 WIB
Macron Dikecam Pejuang Hak Asasi karena Undang Putra Mahkota Arab Saudi Makan Malam di Prancis
Presiden Emmanuel Macron/Net
rmol news logo Prancis memancing kritikan dari pejuang hak-hak asasi ketika Presiden Emmanuel Macron menjamu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) untuk kunjungan makan malam di Paris pada Kamis (28/7).

Undangan itu dianggap tidak pantas setelah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi empat tahun lalu.

Para pengkritik menganggap undangan itu sebagai 'penerimaan' kembali penguasa Kerajaan Arab setelah terisolasi oleh dunia Internasional terkait pembunuhan Khashoggi pada 2018 di konsulat Saudi di Istanbul. MBS dituding terlibat dalam pembunuhan keji itu.

Benedicte Jeannerod dari Human Rights Watch mengatakan bahwa Macron mengambil risiko merehabilitasi MBS dan 'mengapur' citranya. Sementara tunangan Khashoggi menyatakan kemarahannya atas keputusan Macron menjamu MBS.

"Saya tersinggung dan marah karena Emmanuel Macron menerima dengan segala kehormatan algojo tunangan saya, Jamal Khashoggi," kata Hatice Cengiz kepada kantor berita AFP.

Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne meredam kritikan tersebut dengan mengatakan Macron akan mengangkat masalah hak asasi manusia dengan sang pangeran pada saat makan malam, selain mmbahas pasokan enerji .

Kunjungan MBS terjadi saat Barat mengalami kesulitan pasokan enerji di tengah perang Ukraina.

"Jelas, ini bukan tentang mengesampingkan prinsip-prinsip kami. Ini bukan tentang mempertanyakan komitmen kami dalam mendukung hak asasi manusia. Presiden pasti akan memiliki kesempatan untuk membicarakan hal ini dengan Tuan Mohammed bin Salman," kata Borne.

Ia menjelaskan bahwa undangan tersebut dilakukan demi untuk menyelamatkan pasokan enerji. Selain Rusia, Arab Saudi adalah pemasok gas terbesar bagi Eropa

"Dalam konteks di mana kita tahu bahwa Rusia sedang memotong pasokan gas, dan di mana kita memiliki ketegangan atas harga energi, saya pikir Prancis tidak akan mengerti jika kita tidak berbicara dengan negara-negara yang justru penghasil energi,' katanya.

Borne sekali lagi menekankan bahwa Prancis tidak akan membebaskan orang yang bertanggung jawab atas kebijakan Saudi terhadap lawan politik hanya karena pasokan gas.  

Perjalanan putra mahkota ke Eropa terjadi tak lama setelah Presiden AS Joe Biden mengunjungi Arab Saudi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA