Walikota Donets Aleksey Kulemzin mengatakan, ranjau darat anti-personil PFM-1 itu disebar oleh pasukan Ukraina. Ia memperingatkan warga untuk waspada agar tidak menginjak ranjau.
“Satu regu penjinak bom dan tim penyelamat sudah dikerahkan di lokasi sejak (Kamis) dini hari. Sebuah mobil yang dilengkapi dengan pengeras suara memperingatkan penduduk,†kata Kulemzin, seperti dilaporkan RT.
Ranjau darat kecil berbentuk kupu-kupu PFM-1 dilarang di bawah Konferensi Ottawa 1997, di mana Ukraina merupakan salah satu elemennya. Bahkan ketika mereka tidak membunuh penderita ketika diinjak, mereka biasanya merobek kaki orang tersebut.
Otoritas Republik Lugansk juga telah melaporkan menemukan PFM-1 di lokasi yang ditinggalkan oleh pasukan Ukraina setelah mundur.
Rusia dan Ukraina telah saling menuduh satu sama lain menggunakan amunisi yang dilarang secara internasional, selain menembaki daerah pemukiman dan sasaran sipil yang berbeda.
Rusia meluncurkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari karena kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk membebaskan wilayah khusus Donetsk dan Lugansk.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: