"Program militer nuklir lanjutan dari rezim apartheid Israel dan keengganannya untuk menempatkan fasilitas nuklirnya di bawah perlindungan yang komprehensif dan tidak bergabung dengan perjanjian non-proliferasi (NPT), adalah ancaman serius bagi keamanan internasional," ujar Kanaani dalam postingan Twiternya pada Jumat (29/7).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran juga mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memenuhi mandatnya dalam hal ini, seperti dilaporkan
IRNA.
Israel diperkirakan memiliki 200 hingga 400 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya, karena ambiguitas yang disengaja tentang kebijakan senjata nuklirnya.
"Sesuai dengan undang-undang badan tersebut, diharapkan mempromosikan penggunaan damai dan non-penyimpangan dari tujuan damai energi nuklir. Dan itu akan menjadi perhatian badan dan direktur jenderalnya tanpa diskriminasi," kata Kana'ani lagi.
Tidak seperti Israel, Iran adalah penandatangan NPT dan secara konsisten mempertahankan bahwa program nuklirnya secara eksklusif bersifat sipil dan tunduk pada pengawasan PBB yang paling intensif di dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: