Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satukan Wanita Afghanistan Serta Kelompok Agama, AS Luncurkan Platform USACM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 30 Juli 2022, 12:32 WIB
Satukan Wanita Afghanistan Serta Kelompok Agama, AS Luncurkan Platform USACM
Ilustrasi/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengajak Pakistan untuk bekerja sama membujuk Taliban agar mengizinkan anak perempuan di Afghanistan bisa kembali ke sekolah. Blinken menganggap Pakistan sebagai salah satu mitra terdekat dari Afghanistan maupun AS.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Blinken pada Kamis (28/7) bersamaan dengan upacara peluncuran Mekanisme Konsultatif AS-Afghanistan (USACM), yang dibuat untuk memungkinkan warga Afghanistan bisa berkomunikasi langsung dengan pembuat kebijakan Amerika.
 
Selain Pakistan, dalam peluncuran ini diplomat tinggi AS mengatakan banyak negara lain yang mendukung upaya AS untuk meyakinkan Taliban agar membatalkan keputusan mereka untuk melarang gadis-gadis Afghanistan keluar dari sekolah. Seperti dukungan dari Organisasi Kerjasama Islam, Qatar, Turki, dan lainnya.

Platform baru USACM, yang diluncurkan di Washington pada Kamis dibuat untuk menyatukan wanita Afghanistan, jurnalis, dan komunitas etnis dan agama yang berisiko untuk terhubung dengan perwakilan dari Departemen Luar Negeri AS. Ini akan memfasilitasi keterlibatan reguler dengan pemerintah AS dalam berbagai isu mulai dari membantu pemantau hak asasi manusia Afghanistan dalam mendokumentasikan pelanggaran, hingga merancang metode baru untuk mempromosikan kebebasan beragama.

"Dengan peluncuran USACM, kami membawa hubungan ini ke tingkat berikutnya. Itu sebabnya saya sangat senang hari ini,” kata Blinken.

Dikutip dari Dawn pada Jumat (29/7), Washington juga membahas kemungkinan pelepasan aset bank sentral Afghanistan yang dibekukan setelah jatuhnya Kabul pada Agustus tahun lalu.

“Kedua belah pihak membahas upaya berkelanjutan untuk memungkinkan cadangan bank sentral Afghanistan berlisensi senilai 3,5 miliar dolar digunakan untuk kepentingan rakyat Afghanistan,” kata sebuah pernyataan resmi yang dirilis di Washington.

Menurut rilis dari AS, hal ini dilakukan untuk membantu Afghanistan untuk mengatasi situasi sulit yang sedang dialami di negaranya.

Laporan media tentang pertemuan tersebut mengklaim bahwa pembicaraan telah membuat "beberapa kemajuan", pejabat AS dan Taliban telah bertukar proposal untuk mencairkan aset. Tetapi beberapa perbedaan tetap belum terselesaikan. Salah satunya penolakan Taliban untuk mengganti pejabat politik utama bank, dan perizinan anak-anak perempuan untuk dapat pergi ke sekolah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA