Kepada Raisi, Xi berpesan agar China dan Iran harus terus saling mendukung dalam isu-isu mengenai kepentingan inti kedua belah pihak.
"China memandang hubungannya dengan Iran dari sudut pandang strategis dan bersedia bekerja sama dengan negara Timur Tengah dalam mendorong kemajuan baru dalam kemitraan strategis komprehensif bilateral," kata Xi, seperti dikutip dari
Xinhua, Sabtu (30/7).
Dalam percakapan sore itu Xi juga mengapresiasi dukungan aktif Iran dalam Inisiatif Pembangunan Global dan Inisiatif Keamanan Global, mengatakan dirinya siap bekerja dengan Iran untuk mempromosikan implementasi inisiatif dan pengembangan tatanan internasional ke arah yang lebih adil dan masuk akal.
Sementara itu, Raisi menceritakan hasil penting yang dicapai melalui kerja sama antara kedua negara selama 50 tahun terakhir, merujuk pada peringatan 50 tahun pembentukan hubungan diplomatik Iran-China yang diperingati tahun lalu.
Dia percaya bahwa hubungan bilateral akan mewujudkan tingkat pembangunan yang lebih tinggi di masa depan dengan upaya bersama dari kedua belah pihak, tambah pemimpin Iran itu.
"Ini adalah prioritas dan bagian penting dari kebijakan luar negeri Iran yang mapan untuk memperdalam kemitraan strategis komprehensif antara Iran dan China," kata Raisi.
Baik Iran dan China, kata Raisi, menentang hegemonisme dan unilateralisme, dan menolak campur tangan dalam urusan internal negara lain, sanksi sepihak ilegal dan standar ganda.
"Iran dengan tegas menjunjung tinggi kebijakan satu-China dan mendukung China dalam menjaga kepentingan intinya," ujarnya.
Presiden Iran berjanji untuk mempertahankan kontak dekat dengan Beijing sambil menjaga keadilan dalam urusan internasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: