Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Melanggar Kontrak, Gazprom Hentikan Pasokan Gas ke Latvia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Minggu, 31 Juli 2022, 00:28 WIB
Melanggar Kontrak, Gazprom Hentikan Pasokan Gas ke Latvia
Ilustrasi/Net
rmol news logo Raksasa energi Rusia, Gazprom, mengumumkan pada Sabtu (30/7) bahwa mereka telah menghentikan pasokan gas ke Latvia di tengah ketegangan dengan negara-negara barat terkait perang Ukraina dan sanksi ekstensif AS dan Eropa terhadap Rusia.

Gazprom dalam pernyataannya di Telegram menegaskan penangguhan tersebut harus mereka lakukan karena terdapat pelanggaran kontrak.

Pengiriman gas Rusia melalui pipa Nord Stream turun menjadi 20 persen dari kapasitasnya dan mencapai 1,3 juta meter kubik per jam pada Rabu ((27/7), menurut operator Nord Stream AG dalam konfirmasinya, seperti dikutip dari The Guardian.

Penurunan pengiriman karena penarikan turbin Siemens.  Gazprom mengatakan pengoperasian salah satu dari dua turbin terakhir yang beroperasi untuk pipa telah ditangguhkan karena "kondisi teknis mesin".

Semua kesulitan teknis yang terkait dengan gangguan pasokan gas Rusia adalah akibat dari sanksi dan pembatasan barat, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Kamis.

Masalah teknologi ini tidak memungkinkan peningkatan volume pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1.

Rusia telah memutuskan pasokan gas ke Polandia, Bulgaria, Finlandia, Belanda, dan Denmark, yang menolak untuk membayar gas sesuai dengan perintah Presiden Vladimir Putin yang mengharuskan rekening rubel dibuat di bank Rusia sebagai bagian dari skema baru.

Langkah Gazprom dilakukan sehari setelah perusahaan energi Latvijas Gaze mengatakan membeli gas dari Rusia tetapi bukan dari Gazprom, tanpa menyebutkan dari siapa. Itu juga mengatakan itu membayar dalam euro dan bukan dalam rubel.

Setelah Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, Putin mengatakan pada bulan Maret bahwa "pembeli asing yang tidak ramah" harus bertransaksi dengan Gazprom dalam rubel, bukan dolar dan euro. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA