Peta tersebut diunggah oleh Medvedev di Telegram pada 27 Juli lalu. Ada dua peta yang diunggah. Pertama menunjukkan wilayah Ukraina, di dalamnya termasuk Krimea dan dua wilayah bagian timur, Donetsk dan Luhansk.
"Dalam benak presiden Ukraina yang kecanduan narkoba, ini adalah gambaran masa depan cerah negaranya," kata Medvedev untuk peta pertama.
Sementara peta kedua menunjukkan Ukraina yang terfragmentasi, dengan sebagian besar wilayahnya dianeksasi oleh Polandia, Hongaria, Rumania, dan Rusia.
"Analis Barat percaya itu akan benar-benar terlihat seperti ini," tulis Medvedev dalam postingnya tentang peta kedua, tanpa merinci analis mana yang dia maksud.
Rumania menolak pernyataan Medvedev dengan merilis pernyataan resmi.
“Sikap seperti itu adalah bagian dari alat propaganda dan disinformasi yang digunakan oleh Federasi Rusia untuk waktu yang lama dan yang diperkuat setelah dimulainya perang ilegal dan agresif melawan Ukraina,†kata Kementerian Luar Negeri Rumania.
Peta Medvedev telah memicu reaksi keras di media sosial, dengan banyak yang menyebutnya sebagai bukti rencana gelap Rusia untuk Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: