Begitu prediksi dari pakar Rusia, Iver Neumann dalam wawancaranya dengan
Radio Free Europe yang diterbitkan pada Sabtu (30/7).
Selama lebih dari lima bulan, invasi yang disebut oleh Putin sebagai "operasi militer khusus itu" belum membuahkan hasil yang signifikan terhadap tujuannya untuk membebaskan wilayah separatis Donbas.
Alih-alih, reaksi internasional semakin keras, memicu gelombang sanksi besar-besaran yang menghantam ekonomi Rusia dan kepemimpinan Putin.
Menurut Neumann yang berasal dari Norwegia, invasi ini berkontribusi pada "awal dari akhir" kepemimpinan Putin.
"Jadi, sejak masa jabatan Putin dimulai 22 tahun yang lalu, sangat sedikit, jika ada, yang benar-benar terjadi pada ekonomi. Dan saya merasa menakjubkan bahwa seorang Marxis terlatih seperti Putin tidak memahami bahwa faktor material adalah esensinya, " ujarnya.
Kendati begitu, Neumann mengaku sulit untuk memprediksi dengan tepat kapan rezim itu akan runtuh atau apa yang bisa terjadi selanjutnya.
"Rezimnya telah melakukan pekerjaan menyeluruh untuk membasmi pemikiran dan kerja liberal terorganisir di Rusia. Buruk bagi negara, baik untuk rezim Putin," kata Neumann.
Pernyataan Neumann datang ketika Rusia terus berjuang untuk mencapai tujuannya di Ukraina, dan beberapa ahli menyarankan Rusia berada dalam bahaya kalah perang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: