Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gingrich: Jika PKC Menyerang Pelosi di Taiwan, Barat akan Merespon Secara Besar-besaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 03 Agustus 2022, 05:49 WIB
Gingrich: Jika PKC Menyerang Pelosi di Taiwan, Barat akan Merespon Secara Besar-besaran
Ketua DPR AS Nancy Pelosi tiba di Taiwan Selasa malam 2 Agustus 2022/Net
rmol news logo Amerika Serikat akan membalas secara besar-besaran jika China menanggapi secara militer kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Politisi AS, Newt Gingrich, mengatakan hal itu dalam wawancaranya bersama Fox News, menambahkan, "Terlepas dari kelemahan Pentagon, terlepas dari semua perilaku yang benar-benar terbangun dan bodoh, AS masih memiliki militer yang kuat."

Kehebohan menjelang kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan memicu politisi berusia 79 tahun ini untuk ikut berkomentar.

Gingrich yang juga adalah mantan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, pernah mengunjungi Taiwan pada 1997.  Menurutnya, retorika yang berkembang tentang kunjungan Pelosi saat ini amat berbeda dengan ketika ia mengunjungi Taiwan.

Pada Maret 1997, Gingrich memimpin delegasi 13 perwakilan DPR AS dalam serangkaian kunjungan ke Korea Selatan, Jepang, China dan Hong Kong, hanya beberapa bulan sebelum penyerahan wilayah itu ke Beijing, termasuk pemberhentian mendadak di Taiwan pada tanggal 2 April.

Gingrich yang pernah berada di urutan kedua untuk kepresidenan AS, memberitahu para pejabat tinggi China, "Bahwa jika mereka menyerang Taiwan, kami ingin Anda mengerti, kami akan membela Taiwan. Titik."

Ketika itu, para pemimpin China tidak memprotes pernyataannya, tetapi hanya menjawab, "Oke, diperhatikan."

Gingrich adalah ketua DPR AS pertama yang mengunjungi Taiwan setelah AS memutuskan hubungan diplomatik dengan negara itu pada 1979.

Ia adalah kritikus yang paling vokal terhadap China, tetapi ketika ia mengunjungi Beijing, ia mencatat keberhasilan ekonomi China dan bahkan bersumpah bahwa Kongres AS akan membantu dalam reunifikasi damai Taiwan dan China daratan.

Namun, kemudian di Taipei ia berjanji untuk memfasilitasi pengiriman persenjataan modern AS ke Taiwan yang membuat Beijing kesal.

Dalam wawancara bersama Fox News pada Selasa (2/8), Gingrich mengatakan, akan menjadi kasus terburuk jika China benar-benar melakukan penyerangan terhadap rombongan Pelosi.

"Kasus terburuk - jika mereka menembak jatuh pesawatnya, itu benar-benar merupakan tindakan perang. Dan kami tidak punya pilihan selain membalas secara besar-besaran," katanya.

Pelosi melakukan kunjungan ke Asia pada Minggu (31/7), yang dimulai dengan mendatangi Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang. Kunjungan ke Taiwan tidak disebutkan dalam pernyataan di situs resmi Pelosi. Namun, sejumlah outlet berita bersikeras bahwa Pelosi masih dapat mengunjungi pulau itu.

Perjalanan ini mungkin menjadi kunjungan pertama Ketua DPR AS ke Taiwan dalam 25 tahun terakhir. Beijing berulang kali memperingatkan Washington bahwa jika Pelosi mengunjungi pulau itu, ini akan berdampak dan China akan mengambil tindakan keras.

Seperti dugaan banyak pihak, Pelosi benar-benar mengunjungi Taiwan. Pesawatnya mendapat di Taipei pada Selasa malam (2/8). Kunjungan Pelosi ke Taiwan ini tidak mendapat dukungan dari Gedung Putih.

Taiwan adalah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, tetapi diklaim oleh China, yang melihatnya sebagai provinsi yang memisahkan diri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA