Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Janji Pelosi kepada Tsai Ing-wen: Tekad Amerika untuk Melestarikan Demokrasi di Taiwan Tetap Teguh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 04 Agustus 2022, 06:58 WIB
RMOL.  Beijing dapat mengisolasi Taiwan, tetapi tidak dapat menghentikan para pemimpin Amerika untuk bepergian ke sana. Pesan itu jelas tersirat dari kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang tiba di Taiwan pada Selasa malam (2/8) dan meninggalkan Taiwan pada Rabu Sore (3/8).

Ketika Pelosi berkeliling di Kota Taipei, suasana di ibu kota Taiwan terlihat semarak. Ratusan orang terus mengikuti perjalanannya. Mulai dari pesawat saat mendarat, hingga ketua DPR AS itu menuju hotel tempat menginap.

Gedung tertinggi Taipei diterangi dengan pesan selamat datang.  Kerumunan massa - antara yang mendukung dengan yang protes - bercampur di sekitar hotel, terus mengikuti kegiatan Pelosi sampai hari Rabu, saat ia menuju ke gedung legislatif.

Ney York Times menulis, ketika Pelosi tiba di gedung legislatif Taiwan dengan pengawalan polisi, sekelompok masyarakat membentangkan spanduk bertuliskan “AS-Taiwan adalah saudara” dan “Saya cinta Pelosi.”

Sebaliknya, di sisi lain, sekelompok demonstran pro-China mengangkat spanduk bertuliskan "provokator". Menuduh Pelosi mencampuri urusan dalam negeri China.

Pelosi bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen di kantornya di Taipei dan menyatakan dukungan AS terhadap Taiwan.

“Saat ini dunia menghadapi pilihan antara demokrasi dan otokrasi. Tekad Amerika untuk melestarikan demokrasi di Taiwan dan di seluruh dunia tetap teguh," kata Pelosi kepada Tsai.

Tsai berterima kasih kepada Pelosi atas tindakan nyatanya untuk mendukung Taiwan dan menyatakan Taipei tidak akan mundur dalam menghadapi ancaman militer China yang meningkat.

Tsai juga mengatakan Nancy Pelosi adalah rekan setia Taiwan karena telah memberikan dukungannya kepada Taipei, walaupun China mengecam keras kunjungannya.

Pelosi menghadiri jamuan makan di Taipei Guest House, gedung pemerintah bersejarah yang digunakan untuk resepsi diplomatik, lalu mengunjungi Museum Nasional Hak Asasi Manusia yang menyimpan dokumen tentang sejarah Taiwan sebagai negara demokrasi.

Saat bertemu dengan anggota parlemen Taiwan, Pelosi memuji catatan Taiwan dalam menangani Covid-19, hak asasi manusia dan masalah iklim.

“Di antara ancaman dan peringatan China, kunjungan Anda menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak akan tunduk pada intimidasi China dan telah memutuskan untuk berpihak pada Taiwan,” ujar Lo Chih-cheng, seorang anggota parlemen dari Partai Progresif Demokratik yang menghadiri pertemuan tersebut.

Media sosial Taiwan ramai merayakan kunjungan pelosi yang disebut-sebut sebagai sejarah. Sebagian mengatakan kebanggaannya atas keberanian Pelosi dan sebagian lagi mengaku memiliki rasa cemas atas kekhawatiran bahwa Beijing benar-benar akan melakukan serangan akibat kunjungan tersebut, terutama karena maraknya pemberitaan bahwa China telah melakukan latihan militer di selat Taiwan. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA