Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pembunuhan Ayman al-Zawahiri: Kesuksesan Biden dan Dugaan Keterlibatan Pakistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 05 Agustus 2022, 09:17 WIB
Pembunuhan Ayman al-Zawahiri: Kesuksesan  Biden dan  Dugaan Keterlibatan Pakistan
Ayman al-Zawahiri/Net
rmol news logo Tewasnya pemimpin organisasi teroris al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, oleh pasukan AS menjadi catatan positif untuk pemerintahan Joe Biden.

Setelah penarikan pasukan AS yang gagal dari Afghanistan tahun lalu, Presiden Joe Biden sekarang memiliki kebanggaan mengenai kebijakan Afghanistan-nya lewat pperasi yang sukses tersebut yang akan memiliki implikasi bagi politik domestik AS.

Al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 31 Juli 2022. Dia adalah salah satu konspirator utama di balik banyak serangan teroris terhadap target Amerika, termasuk serangan 11 September 2001.

Peneliti independen di bidang politik dan keamanan internasional, Sanjay Pulipaka, dalam artikelnya di Economic Times mengatakan, pembunuhan al-Zawahiri menunjukkan bahwa setelah dua dekade serangan 11 September, Washington terus tanpa henti mengejar teroris dan para pelaku penyerangan 11 September.

Kesuksesan bersejarah ini ini tentu menggerakkan suara untuk Biden di saat popularitasnya semakin merosot. Membantu Biden memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang kuat, setidaknya dalam jangka pendek, di saat AS menghadapi inflasi yang tinggi.

Begitu juga bagi Partai Demokrat, ini adalah dua kisah sukses anti-teroris yang paling signifikan berkaitan dengan serangan sebelas September yang dioperasionalkan oleh Presiden AS dari Partai ini.

Osama Bin Laden tewas pada Mei 2011 selama masa pemerintahan Presiden Obama. Sekarang, pemimpin terpenting kedua al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, terbunuh selama kepresidenan Biden.

Menurut Pulipaka, serangan pesawat tak berawak AS yang berhasil menewaskan Al-Zawahiri ini juga tentu memiliki implikasi bagi Taliban.

Taliban yang telah menegakkan pemerintahan di Afghanistan berdasarkan interpretasi regresif dari doktrin agama, telah membebaskan banyak narapidana dari jaringan al-Qaeda, Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP), Jaringan Haqqani dan lainnya.

"Diketahui bahwa banyak orang di Taliban, khususnya jaringan Haqqani, memiliki hubungan baik dengan al-Qaeda. Fakta bahwa al-Zawahiri ditempatkan dengan nyaman di Kabul bersama dengan anggota keluarganya menunjukkan bahwa dia yakin tentang perlindungan yang akan diberikan Taliban. Keyakinan seperti itu tidak mengherankan mengingat bahwa Taliban memiliki sejarah panjang dalam memberikan perlindungan kepada para pemimpin al-Qaeda," tulis Pulipaka.

Kini, keberhasilan serangan terhadap al-Zawahiri akan menimbulkan kecurigaan jika beberapa elemen Taliban telah memberi tahu AS. Kecurigaan semacam itu akan semakin memperkuat ketidakpuasan di antara elemen-elemen garis keras Taliban.

"Ada juga persepsi bahwa anggota yang secara aktif mengejar ideologi Salafi telah diabaikan oleh Taliban, mendorong banyak dari mereka untuk bergerak lebih dekat ke Negara Islam-Provinsi Khorasan (ISKP)," sambung Pulipaka.

Pertikaian ini akan mempersulit Taliban untuk mengkonsolidasikan pemerintahannya di negara itu, menurut Pulipaka.

"Semua perkembangan ini menunjukkan bahwa kapasitas Taliban untuk melaksanakan janji tidak menyembunyikan teroris internasional sebenarnya sangat terbatas. Akibatnya, ambisi Taliban untuk mendapatkan pengakuan internasional sebagai pemerintah yang sah dan bertanggung jawab dapat mengalami kemunduran," tulisnya.

Ia kemudian memaparkan kemungkinan Pakistan terlibat dalam serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Al-Zawahiri.  

"Terlepas dari apakah AS menggunakan Qatar atau Pakistan sebagai pangkalan untuk operasi ini, pesawat tak berawak itu pasti menggunakan wilayah udara Pakistan. Jika demikian, Pakistan pasti menyadari pergerakan drone, yang membenarkan asumsi bahwa Islamabad terlibat dalam misi ini," katanya.

Jika Pakistan memang benar terlibat dalam operasi ini, maka ia harus bersiap dengan pukulan balik yang akan diterimanya. Itu berarti Pakistan harus mengingatkan Taliban tentang bantuan dan dukungan keuangan yang sangat dibutuhkan dari AS dan PBB, menyusul gempa bumi dahsyat pada Juni lalu yang menewaskan lebih dari 1.100 orang.

Jika Pakistan mengizinkan wilayah udaranya digunakan untuk serangan ini atau menyediakan informasi yang diperlukan, maka Islamabad akan sekali lagi memposisikan dirinya sebagai mitra yang sangat diperlukan AS dalam operasi kontra-terorisme.

Islamabad akan mengharapkan AS membalas upayanya dengan mendorong berbagai organisasi internasional untuk memberikan bantuan keuangan yang lebih besar ke Pakistan yang saat ini sedang dilanda krisis ekonomi besar.  

"Lagi pula, pinjaman dari China dan Arab Saudi tidak murah, dan Pakistan membutuhkan bantuan internasional yang beragam, termasuk dari UE, untuk mengatasi krisis ekonominya," kata Pulipaka. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA