"Musim dingin ini sangat penting bagi orang Eropa dan dunia dan mereka harus memikirkannya sekarang," kata Owji di sela-sela pertemuan OPEC dan Non-OPEC ke-31 yang disiarkan secara virtual, seperti dilaporkan
Fars News, Kamis (4/8).
Depolitisasi keamanan energi harus dianggap sebagai kebutuhan global, menurutnya. Mengabarkan bahwa kembalinya Iran ke pasar dunia diharapkan dapat memenuhi sebagian kebutuhan konsumen.
OPEC+ akan secara bertahap meningkatkan pasokan minyak ke pasar setiap bulan agar produksi minyak oleh anggotanya dapat kembali ke tingkat sebelum dimulainya perjanjian pada Juli 2021, menurutnya.
"Namun, disepakati untuk memperpanjang perjanjian OPEC+ hingga akhir 2022 dan para produsen secara serius ingin melanjutkan kerja sama dalam rangka mendukung stabilitas di pasar minyak dan menjaga pencapaian perjanjian,†tambah Owji.
Kerja sama yang berkelanjutan dan konstan dalam koalisi OPEC+ dapat sangat membantu konsumen dalam kondisi saat ini, kata Owji seraya mengungkapkan harapan bahwa pemerintah Barat dapat mengadopsi pendekatan rasional untuk mencapai keamanan energi dunia.
Selama pertemuan, semua negara anggota menyoroti kerja sama yang konstan antara negara-negara OPEC dan non-OPEC dalam menjaga dan meningkatkan stabilitas di pasar minyak.
“Republik Islam Iran juga menekankan dan mendukung kerja sama berkelanjutan antara OPEC dan non-OPEC. produsen di tingkat tertinggi,†ujar Owji.
Keamanan energi yang terganggu, akan membahayakan dan meningkatkan gejolak pasar dan itu akan merugikan semua pemain, katanya lagi.
Iran, sebagai pemegang cadangan minyak dan gas terbesar di dunia, siap untuk meningkatkan produksi minyaknya sesegera mungkin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: