Dalam pernyataan kepada saluran televisi Libanon
Al-Mayadeen dari Teheran, kepala kelompok tersebut, Ziad al-Nakhala menyatakan perang atas tindakan Israel tersebut.
"Musuh Zionis memulai agresi ini dan mereka mengharapkan kita untuk berperang tanpa henti. Tidak akan ada gencatan senjata setelah pengeboman ini," kata Al-Nakhala, seperti dikutip dari
AFP.
"Tidak ada garis merah dalam pertempuran ini. Tel Aviv juga akan menjadi salah satu target rudal perlawanan seperti semua kota Zionis," katanya.
Jihad Islam mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya sedang berkabung atas meninggalnya komandan jihad besar Tayseer al-Jabari 'Abu Mahmud', yang tewas dalam serangan Israel di Kota Gaza.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 10 orang telah tewas, termasuk seorang gadis berusia 5 tahun, dan 55 lainnya terluka. sementara militer Israel memperkirakan 15 pejuang mereka tewas.
Tentara Israel mengatakan serangan itu adalah bagian dari operasi melawan target dalam kelompok Jihad Islam Palestina.
Serangan Israel terjadi empat hari setelah negara itu menutup dua penyeberangan perbatasannya dengan Gaza dan membatasi pergerakan warga sipil Israel yang tinggal di dekat perbatasan, dengan alasan masalah keamanan.
Tindakan tersebut menyusul penangkapan dua anggota senior Jihad Islam di Tepi Barat yang diduduki.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: