Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam keterangan persnya pada Jumat (5/8) menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berbicara dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev melalui telepon dan mendesaknya untuk menghentikan eskalasi serta melakukan dialog langsung dengan Armenia.
Dalam panggilan terpisah, Blinken juga meyakinkan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, bahwa AS akan terus mengawasi situasi di dalam dan sekitar Nagorno-Karabakh dengan cermat serta meminta Armenia terlibat dalam dialog langsung dengan Azerbaijan.
Menurut Kementerian Pertahanan Azerbaijan, operasi pembalasan yang diluncurkan pada hari Rabu (3/8) terhadap pasukan Armenia di wilayah Karabakh dilakukan setelah Armenia melepaskan tembakan dan membunuh seorang tentara Azerbaijan.
Seperti dilaporkan
Al-Arabiya, Armenia menuduh Azerbaijan telah melanggar perjanjian musim gugur 2020 yang mengakhiri Perang Karabakh selama 44 hari. Namun, Azerbaijan balik menuduh Armenia karena belum sepenuhnya menarik angkatan bersenjata keluar dari wilayah Azerbaijan.
Hubungan Armenia-Azerbaijan telah tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh (Karabakh Atas), sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Setelah bentrokan baru selama musim gugur 2020, Azerbaijan berhasil membebaskan beberapa kota dan lebih dari 300 pemukiman dan desa yang sebelumnya telah diduduki Armenia selama hampir 30 tahun.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: