Keduanya sepakat untuk mempertahankan koordinasi strategis dan memperdalam kerja sama praktis.
Pada kesempatan tersebut, Wang memberikan elaborasi yang komprehensif tentang posisi sah China pada masalah Taiwan, seperti dikutip dari
China.org.cn.
Wang juga menghargai dukungan tegas Rusia untuk prinsip satu-China dan penentangan terhadap setiap tindakan yang melanggar kedaulatan dan integritas teritorial China.
"China siap bekerja sama dengan Rusia untuk menjaga dengan cara yang lebih kuat sistem internasional dengan PBB sebagai intinya dan tatanan internasional yang didukung oleh hukum internasional untuk mencapai keamanan yang langgeng dan pembangunan berkelanjutan yang lebih efektif," kata Wang.
Pertemuan antara Wang dan Lavrov muncul di tengah ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) usai kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Sebagai bentuk kemarahannya, Beijing meluncurkan latihan militer besar-besaran di Selat Taiwan dari 4 hingga 7 Agustus.
Menurut Lavrov, AS memiliki kebiasaan menggertak. Kebijakan hegemoninya bertentangan dengan konsensus internasional dan ditakdirkan untuk tidak memiliki masa depan.
Untuk itu, Rusia siap bekerja sama dengan China untuk menegakkan hukum internasional serta tujuan dan prinsip Piagam PBB.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: