Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pernah Jadi Korban Kesewenangan AS, Kuba Kutuk Kunjungan Pelosi ke Taiwan dan Campur Tangan Washington

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 08 Agustus 2022, 06:42 WIB
Pernah Jadi Korban Kesewenangan AS, Kuba Kutuk Kunjungan Pelosi ke Taiwan dan Campur Tangan Washington
Duta Besar Kuba untuk China Carlos Miguel Pereira/Net
rmol news logo Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan turut menyita perhatian pemerintah Kuba, mengatakan itu adalah pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Republik Rakyat China.

Pernyataan kecaman tersebut disampaikan Duta Besar Kuba untuk China Carlos Miguel Pereira dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media pemerintah China Global Times, Minggu (7/8).

Pereira mencatat bahwa provokasi AS ini disengaja dan berusaha untuk mengacaukan perdamaian dan keamanan China dan kawasan.

"Kami tahu secara langsung, agresi dan niat pemerintah AS dan kami telah menjadi korban campur tangan terus-menerus AS dalam urusan internal kami," katanya.

China adalah faktor kunci dalam stabilitas dan keseimbangan internasional, katanya, sehingga setiap pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorialnya dapat memiliki konsekuensi serius tidak hanya untuk kawasan itu, tetapi juga pada skala global.

AS telah melakukan banyak tindakan-tindakan yang berbahaya bagi Selat yang berdampak pada terkoyaknya perdamaian regional dan internasional. Kunjungan Pelosi, kebijakan agresif AS, dan kehadiran militer AS dan sekutunya di kawasan itu, serta kontak militer dan penjualan senjata sistematis, adalah tindakan yang membebani Selat ke tingkat yang berbahaya, menurut Pereira.

AS dengan sengaja menciptakan 'provokasi baru' yang disamarkan sebagai kontak resmi atau kunjungan tingkat tinggi.

"Kuba akan selalu mempertahankan klaim bahwa tujuan dan prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Hukum Internasional harus dihormati secara ketat tanpa standar ganda," tegasnya.

"Kami tahu betul, dari pengalaman kami sendiri, metode dan teknik yang digunakan oleh pemerintah AS untuk mencapai tujuan geopolitiknya. Pemerintah AS terus mempromosikan konflik di tengah situasi internasional yang kompleks, dalam upaya yang jelas untuk menekan China. Dengan demikian, sekali lagi menunjukkan bahwa AS adalah ancaman utama bagi perdamaian dan stabilitas dunia," katanya.

Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa malam (2/8) dan meninggalkan pulau tersebut pada Rabu (3/8). Kunjungannya dianggap sebagai pelanggaran keras terhadap prinsip satu-China dan secara serius menginjak-injak norma-norma dasar dalam hubungan internasional.

Kementerian Luar Negeri Kuba pada Rabu juga telah mengeluarkan pernyataan, mengutuk campur tangan AS dalam urusan dalam negeri China dan menyatakan penolakan tegas atas tindakan yang bertujuan merusak integritas teritorial dan kedaulatan China. Ini menekankan kepatuhan negara yang tidak terbatas pada prinsip satu-China.

Di hari yang sama Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel lewat akun twitter-nya dengan tegas menyatakan menolak dan mengutuk tindakan AS yang bertujuan melukai kedaulatan China. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA