Peristiwa yang terjadi pada Minggu (7/8) itu dikonfirmasi tentara Mali pada Senin malam (8/8) waktu setempat.
"Sekitar 22 tentara terluka sementara sembilan tentara lainnya hilang," kata militer, menambahkan bahwa jumlah korban masih bisa bertambah, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (9/8).
Dalam pengumuman sebelumnya pada Minggu malam tentara menyalahkan serangan itu pada teroris, istilah yang biasanya digunakan untuk jihadis.
Dikatakan pasukannya telah memukul mundur serangan oleh kelompok Negara Islam di Sahara Besar (ISGS), yang berafiliasi dengan organisasi Negara Islam.
Tentara mengatakan pada hari Senin bahwa mereka membunuh tujuh dari pihak penyerang, yang kemungkinan berasal dari kelompok ISGS, menambahkan bahwa ada jumlah yang tidak diketahui yang tewas dan terluka yang dibawa oleh para penyerang.
Ia juga mengatakan serangan itu menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan rumah warga.
Tessit terletak di sisi Mali dari apa yang disebut daerah tiga perbatasan di wilayah kaya emas yang luas di luar kendali negara.
Kelompok-kelompok bersenjata di bawah payung Al-Qaeda, Jama'at Nasr al-Islam wal Muslimin, atau JNIM, memerangi ISGS di sana.
Ribuan penduduk telah meninggalkan daerah itu, banyak yang menuju ke kota Gao, yang berjarak sekitar 150 kilometer.
Tentara Mali, yang memiliki kamp militer di sebelah kota Tessit, sering diserang di daerah itu.
Penjaga perdamaian PBB dan, hingga beberapa bulan lalu, tentara Prancis dari Operasi Barkhane, juga telah dikerahkan di sana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: