Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemimpin PLO Kecewa, Dunia Tetap Hening Setelah Israel Menyerang Gaza

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 09 Agustus 2022, 11:24 WIB
Pemimpin PLO Kecewa, Dunia Tetap Hening Setelah Israel Menyerang Gaza
Serangan Israel di Jalur Gaza/Net
rmol news logo Kurangnya suara yang mengecam serangan Israel membuat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) kecewa.

Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif PLO, Hussein al Sheikh, menulis kekesalannya di Twitter, mengutuk siap diam dunia internasional terhadap kejahatan kemanusiaan yang 'ada di depan mata'.

"Agresi kriminal terhadap rakyat kami di daerah kantong pantai, tempat lebih dari dua juta orang tinggal," katanya, mengecam 'keheningan internasional dalam menghadapi operasi militer baru Israel terhadap Jalur Gaza selama akhir pekan lalu, di mana lebih dari tiga puluh orang dilaporkan tewas, termasuk enam anak di bawah umur.

Kementerian Luar Negeri Palestina pada Minggu telah mengeluarkan pernyataan mengecam keras serangan itu, menganggapnya sebagai "perwujudan dari arogansi Tentara Israel dan perpanjangan dari mentalitas kolonial rasisnya."

"Negara tetangga menggunakan wilayah pendudukan sebagai tempat latihan dan warga Palestina sebagai target penembakan," ujarf Kementerian seeprti dikutip dari AFP.

Angkatan Bersenjata Tel Aviv mulai membom sasaran yang dicurigai sebagai Jihad Islam Palestina pada Jumat (5/8), yang ditanggapi dengan rentetan roket.

Setidaknya 41 warga Palestina, termasuk 11 anak-anak dan empat wanita, telah tewas, dan 311 terluka sejak Israel memulai serangan di Jalur Gaza pada Jumat.

Kepala Kantor Informasi Pemerintah di Gaza mengatakan 650 rumah hancur, dan 45 di antaranya seluruhnya akibat bom Israel.

Pada Minggu (7/8) Mesir telah menyerukan pihak Palestina dan Israel untuk melakukan gencatan senjata yang kemudian disepakati kedua belah pihak. Namun, beberapa menit kemudian serangan kembali berkobar.

Presiden Mahkamah Agung Palestina, Mahmoud Al-Habbash, mengungkapkan kesedihannya. Semua kata dan frasa tidak cukup untuk mengungkapkan kemarahan yang ada di hati orang-orang Palestina dan orang-orang bebas di dunia atas agresi barbar ini, tulisnya di Twitter.  rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA