Pada Selasa (9/8), para pengunjuk rasa berkumpul di Lapangan Kemerdekaan, Kolombo. Mereka menuntut pemerintah mencabut penggunaan UU darurat.
Para pengunjuk rasa, yang dipimpin oleh tokoh agama dan serikat pekerja, mendesak diakhirinya penangkapan demonstran damai, dibubarkannya parlemen, dan segera tersedianya pasokan dasar sehari-hari.
Menurut laporan
The National, ini adalah aksi protes terbaru dalam empat bulan demonstrasi yang dilakukan warga atas krisis ekonomi parah yang menghantam Sri Lanka.
Sejumlah demonstran awalnya mendesak Presiden Ranil Wickremesinghe yang baru ditunjuk untuk mundur dari jabatannya. Namun tuntutan tersebut kurang mendapat dukungan. Alih-alih, mereka menyerukan pemerintahan sementara, pembubaran parlemen, dan pemilu.
Wickremesinghe ditunjuk sebagai presiden untuk menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang mengundurkan diri di tengah protes besar-besaran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: