Komentar Antonov keluar tak lama setelah Gedung Putih mengumumkan paket bantuan militer tambahan senilai 1 miliar dolar AS untuk Kiev.
"Alokasi tambahan 1 miliar dolar untuk bantuan militer kepada pemerintah Ukraina membuktikan bahwa Amerika Serikat tidak menginginkan perdamaian, dan bahkan tidak akan berkontribusi pada penyelesaian krisis," kata Antonov, seperti dikutip dar
i RT, Rabu (10/8).
Duta Besar itu juga mengecam penjelasan pemerintahan Biden bahwa pengiriman senjata tambahan akan memperkuat posisi Ukraina dalam setiap negosiasi di masa depan dengan Rusia.
"Tidak jelas bagaimana seseorang dapat berbicara tentang dialog (perdamaian) dalam kondisi (terus menerus dipasok senjata), ketika satu-satunya tujuan Amerika Serikat adalah untuk memperpanjang konflik sebanyak mungkin," ujarnya.
Antonov mengklaim bahwa dengan menambahkan bahwa pasokan lebih banyak senjata ke Kiev hanya akan memperpanjang penderitaan rezim Ukraina.
Dia juga memperingatkan bahwa AS sendiri menjadi semakin ditarik ke dalam konflik, mendekati garis berbahaya dalam konfrontasi dengan Federasi Rusia.
Diplomat itu kemudian menuduh apa yang ia sebut sebagai "militan Zelensky" menggunakan senjata Barat yang mereka terima untuk melakukan serangan mematikan di daerah pemukiman kota Donbass setiap hari.
Alih-alih menghabiskan miliaran dolar untuk Ukraina, Antonov menyarankan agar dana tersebut digunakan untuk membantu ekonomi dan sosial Amerika Latin, Afrika dan Asia, yang sangat terpukul oleh pandemi Covid-19.
Pernyataan Antonov datang tak lama setelah Pentagon pada hari Senin meluncurkan paket bantuan militer terbesar untuk Kiev sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada akhir Februari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: