Marape dilantik tanpa mengalami perlawanan yang serius dari rakyat, setelah memenangkan pemilihan di parlemen yang berlangsung cukup panjang.
Pemungutan suara dimulai pada 4 Juli dan berakhir pada 22 Juli, kemudian diperpanjang hingga Senin (8/8) karena adanya masalah keamanan pada kotak suara dan tantangan logistik.
Pada Selasa, parlemen mengumumkan 105 dari 118 kursi parlemen telah terpilih, termasuk dua perempuan di dalamnya.
Untuk menjadi perdana menteri, Marape yang memimpin Partai Pangu telah meraih 36 kursi dan memenangkan 97 suara di parlemen.
Marape berkomitmen akan membentuk pemerintahan koalisi yang terdiri dari belasan partai kecil yang independen.
Pemilu di Papua Nugini menjadi salah satu yang paling menantang di dunia karena medan yang sulit, cuaca ekstrem, infrastruktur transportasi yang buruk, dan keragaman bahasa, serta budaya.
Jajak pendapat nasional bahkan terganggu akibat kekerasan, penundaan, tuduhan penipuan dan sejumlah besar pemilih yang hilang dari daftar pemilih.
Media lokal Papua Nugini melaporkan pemilu tahun ini telah menewaskan 50 orang, turun dari 204 kematian yang didokumentasikan pada pemungutan suara tahun 2017.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: