Sejumlah media lokal melaporkan, pemerintah daerah bahkan mendorong warganya untuk melaporkan mereka yang enggan menjalani tes, dengan adanya imbalan. Salah satunya adalah pemerintah Kota Beihai di Provinsi Guangxi.
Dari laporan
ANI News pada Senin (8/8) pemerintah Kota Beihai mengumumkan akan memberi imbalan kepada seseorang yang berhasil memberikan informasi dengan valid terkait orang yang belum atau gagal menjalani tes Covid-19.
Namun tidak lama dirilis, pengumuman itu langsung dihapus. Tidak diketahui alasan dihapusnya laporan tersebut.
Pada bulan lalu, Kota Beihai dikunci untuk menekan penyebaran wabah Covid-19, menyebabkan sekitar 2.000 turis terdampar di resor wisata.
Pekan lalu, Kota Sanya melaporkan 525 kasus Covid-19 hanya dalam kurun waktu enam hari. Otoritas perkeretaapian China telah berhenti menjual tiket untuk kepergian Sanya sambil menunggu pemberitahuan lebih lanjut, dan lebih dari 80 persen penerbangan ke Sanya dan dari Sanya telah dibatalkan.
Imbas dari penguncian kota ini, lebih dari 80 ribu turis dilaporkan terdampar. Provinsi setempat dikabarkan telah siap untuk meluncurkan tes asam nukleat Covid-19 massal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: