Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tidak Ikut Meluncurkan Sanksi, Georgia Malah Bersiap Menyambut Kedatangan Turis Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 12 Agustus 2022, 06:30 WIB
Tidak Ikut Meluncurkan Sanksi, Georgia Malah Bersiap Menyambut Kedatangan Turis Rusia
Tbilisi/Net
rmol news logo Membuka kembali ekonomi lewat jalur wisata adalah salah satu fokus Georgia saat ini, setelah pandemi Covid-19 mengguncang sektor wisata negara itu. Ini juga menegaskan kembali komitmen Tbilisi untuk tidak sibuk mencurahkan tenaga dan pikiran dengan bergabung dalam perang sanksi untuk Rusia.

Alih-alih membuka front kedua dan ikut mengempaskan negara Beruang Merah, Tbilisi justru bersiap menyambut wisatawan Rusia.

Sekretaris Jenderal Partai Georgia-Democratic yang berkuasa, Kakha Kaladze, mengatakan negaranya harus kembali bangkit lewat jalur wisatawan, di mana turis yang datang ke negara itu biasanya lebih banyak berasal dari Rusia.

“Kami telah berulang kali membuat pernyataan bahwa Georgia tidak meluncurkan perang (melawan Rusia). Tidak akan ada front kedua di Georgia, Georgia tidak bergabung dengan sanksi. Dan ini sangat penting. Kami tengah fokus menyambut wisatawan," kata Kaladze, yang juga Walikota Tbilisi, pada Kamis (11/8), dalam wawancaranya dengan TASS.

Georgia juga tidak 'memusuhi' Rusia, dan kabar bahwa kendaraan berpelat nomor Rusia dilarang masuk ke negara itu adalah berita bohong.

Kaladze meluruskan rumor yang beredar di media sosial bahwa truk Kamaz Rusia dengan pelat nomor Rusia diduga terlihat sedang menjalani perbaikan penggantian pelat. Secara umum dia tidak menentang kendaraan dengan pelat nomor Rusia yang bepergian di Tbilisi.

Sejak awal invasi Rusia di Ukraina, Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili menyatakan bahwa negaranya  tidak berencana untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas situasi di Ukraina.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengecam keputusan itu, sehingga pada 1 Maret 2022 ia memanggil duta besar Georgia dan menegurnya.

Keputusan itu juga sempat membuat parlemen Georgia tegang, di mana oposisi menyuarakan penentangannya terhadap keputusan Garibashvili.

Pemerintahan Garibashvili menekankan, oposisi nampaknya akan 'memulai' perang dengan Rusia dan  membuka "front kedua". rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA