Keputusan untuk menyebut Rusia sebagai negara pendukung teroris mendapatkan dukungan dari 67 anggota parlemen, tanpa ada yang menolak atau abstain dalam pemungutan suara pada Kamis (11/8).
"Kami mengakui Rusia sebagai negara sponsor terorisme atas upaya pencapaian politik lewat kekerasan pada Ukraina dan menyerukan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk mengungkapkan pandangan yang sama," kata parlemen, seperti dimuat
The Defense Post.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memuji hasil pemungutan suara itu sebagai langkah yang tepat waktu dan pihaknya juga ikut mendorong negara dan organisasi lain untuk mengikuti kebijakan seperti Latvia.
Sementara itu, jurubicara kementerian luar negeri Rusia mengutuk pemungutan suara Latvia dan menyebutnya sebagai tindakan xenophobia karena menganggap para ideolog sebagai neo-Nazi.
Parlemen Latvia juga menentang keras penggunaan amunisi tandan oleh pasukan Rusia untuk menebar ketakutan dan membunuh warga sipil tanpa pandang bulu. Selain itu, parlemen mendesak Uni Eropa untuk berhenti mengeluarkan visa turis bagi warga Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: