Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Eks Menhan Australia: Tidak Perlu Terkejut Jika Akhirnya China Menyerang Taiwan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 13 Agustus 2022, 09:40 WIB
Eks Menhan Australia: Tidak Perlu Terkejut Jika Akhirnya China Menyerang Taiwan
Peter Dutton/Net
rmol news logo Ketegangan yang terus memanas antara China dan Taiwan akhir-akhir ini menjadi sorotan mantan menteri Pertahanan Australia Peter Dutton.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menurutnya, serangan terhadap Taiwan adalah kemungkinan yang nyata. Dalam pernyataannya pada Jumat (12/8), Dutton mengklaim bahwa Partai Komunis China menyiratkan dengan jelas tentang niat mereka dalam kaitannya dengan Taiwan.

Ia pun mendesak semua pihak untuk memutus propaganda di tengah ketegangan tinggi di kawasan Asia-Pasifik agar kekisruhan tidak semakin memanas, dan bahwa China akan mengambil kembali wilayah Taiwan adalah kenyataan yang tidak diragukan lagi.

“Tidak ada yang harus terkejut jika ada serangan atau jika ada konflik, karena (China) mengatakan mereka akan mengambil kembali Taiwan, apapun yang terjadi,” kata Dutton, kepada Radio ABC Nasional, seperti dikutip dari RT, Jumat (12/8).

“Kami ingin melihat perdamaian terjadi di wilayah kami. Tetapi pada saat yang sama, kami harus sangat jujur ​​tentang ancaman yang ada,” ujarnya.

Ia, sama dengan banyak orang lainnya, berharap akan ada perdamaian. Namun, gonjang-ganjing bahwa China akan melakukan agresinya itu sesuatu yang harus dihadapi karena sampai kapan pun China akan tetap menginginkan Taiwan kembali.

“Jika kita berpikir itu akan hilang dan bahwa kita dapat menghindari konflik itu, rasanya sulit," katanya.

Ketegangan antara China dan Taiwan terus meningkat menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau yang diklaim Beijing pada pekan lalu.

Beijing memandang pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya sendiri.

Awal bulan ini Beijing marah dengan kunjungan Pelosi. China menanggapinya dengan meluncurkan latihan militer di sekitar Taiwan, yang digambarkan media pemerintah sebagai pelatihan untuk potensi “penyatuan kembali dengan kekuatan.”

Duta Besar China untuk Australia Xiao Qian mengatakan pada (10/8) bahwa Beijing menginginkan 'reuni damai', tapi siap untuk menggunakan semua cara yang diperlukan, jika harus.

Australia dan China harus mengembangkan hubungan bilateral berdasarkan kepentingan bersama, bebas dari campur tangan pihak ketiga, menurutnya.

Tahun lalu, Australia menandatangani pakta keamanan dengan AS dan Inggris, yang dikenal sebagai AUKUS, yang China peringatkan akan membawa lebih banyak ketegangan ke kawasan itu dan memicu perlombaan senjata. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA