Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Macron Hingga JK Rowling Berdoa untuk Kesembuhan Salman Rushdie, Penulis Terkenal yang Ditikam di Atas Panggung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 13 Agustus 2022, 10:33 WIB
rmol news logo Serangan penusukan yang terjadi pada Jumat (12/8) menyebabkan penulis Salman Rushdie harus melakukan operasi darurat. Saat ini Salman masih dalam perawatan intensif dan menggunakan ventilator.

Penyerangan yang terjadi pada Jumlah malam di Chautauqua Institution, di pinggiran negara bagian New York, itu telah membuat gempar para tokoh sastra dan politik. Mereka bersuara mengecam peristiwa itu dan bersimpati kepada Salman.  

JK Rowling dan Stephen King termasuk di antara penulis dan wajah-wajah terkenal yang menyuarakan ketidakpercayaan mereka atas peristiwa penikaman Salman.

Mereka menulis dengan nada yang sama di Twitter; “Berita mengerikan. Merasa sangat sedih. Semoga dia baik-baik saja.”

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga turut bersedih, mengatakan negaranya mendukung Rushdie.

“Selama 33 tahun, Salman Rushdie telah mewujudkan kebebasan dan perjuangan melawan obskurantisme. Pertempurannya adalah milik kita, pertempuran universal. Kami berdiri di sisinya," katanya di Twitter.

Rushdie, seorang penulis terkenal yang menghabiskan sembilan tahun hidup dalam persembunyian setelah ancaman pembunuhan dari Iran akibat novel kontroversialnya, The Satanic Verses 1988, diserang pada Jumat malam saat berada di atas panggung di Chautauqua Institution, di pinggiran negara bagian New York.

Polisi New York mengatakan, pria yang diduga menyerang Rushdie telah ditahan. Dia ditangkap di lokasi kejadian. Sampai saat ini polisi belum menemukan motif penusukan.

Mayor Staniszewski dari kepolisian setempat mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan kantor Kejaksaan Distrik, untuk penyelidikan atas serangan ini.

“Ada tas ransel di lokasi kejadian. Ada juga perangkat elektronik yang diduga milik pelaku. Jadi kami bekerja dengan kantor kejaksaan untuk mendapatkan surat perintah penggeledahan dan penyelidikan lebih lanjut,” katanya seperti dikutip dari The Guardian.

Pada saat kejadian, tersangka tiba-tiba melompat ke atas panggung dan menyerang Rushdie. Orang-orang di ruangan itu segera menangkap tersangka dan menekannya ke lantai. Seorang polisi yang berada di lembaga itu menahan tersangka dengan bantuan seorang wakil sheriff Kabupaten Chautauqua.

Rushdie mendapat perawatan medis oleh seorang dokter yang berada di antara penonton sampai petugas ambulan tiba dan membawanya ke rumah sakit.

Lembaga Chautauqua, sekitar 85 km barat daya Buffalo di sudut pedesaan New York, telah melayani selama lebih dari satu abad sebagai tempat refleksi dan bimbingan spiritual.

Pengunjung tidak melewati detektor logam atau menjalani pemeriksaan tas. Kebanyakan orang membiarkan pintu pondok mereka yang berusia seabad tidak terkunci di malam hari.

Rushdie menjadi terkenal setelah penerbitan novelnya tahun 1981 Midnight's Children, yang memenangkan Hadiah Booker yang didambakan untuk penggambarannya tentang India kolonial dan pascakolonial.

The Satanic Verses, salah satu karya Rushdie, telah dilarang di Iran sejak 1988. Setidaknya 45 orang tewas dalam kerusuhan di seluruh dunia dalam protes terhadap novel tersebut.

Setahun setelah diterbitkan, mantan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa yang menyerukan kematian Salman Rushdie, dengan menyiapkan hadiah sebesar tiga juta dolar AS untuk siapa saja yang membunuh Rushdie.

Rushdie menghabiskan sembilan tahun bersembunyi di Inggris di bawah program perlindungan pemerintah Inggris.

Pemerintah Iran sejak itu menjauhkan diri dari masalah ini di tahun-tahun sejak keputusan Khomeini. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA