Menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Komisi Pendidikan Shanghai pada hari Minggu (14/8), Kota itu akan mewajibkan semua guru dan siswa untuk melakukan tes asam nukleat untuk virus corona setiap hari sebelum meninggalkan kampus atau sekolah.
"Namun untuk itu, Kami juga akan meminta guru dan siswa untuk melakukan karantina selama 14 hari di dalam kota sebelum sekolah dibuka kembali," ungkap penyataan tersebut seperti dimuat dalam
Al-Jazeera.
Shanghai menutup semua sekolah pada pertengahan Maret sebelum kota di lockdown selama dua bulan untuk memerangi wabah Covid terburuk pada bulan April dan Mei.
Kemudian beberapa siswa SMP dan SMA sementara sebagian telah kembali ke ruang kelas pada bulan Juni namun sisanya melanjutkan belajar di rumah selama sisa semester.
Kota yang terpadat di China itu melaporkan lima infeksi lokal baru Covid-19, namun semuanya tanpa gejala. Laporan nasional pada hari Sabtu, mencatat 2.467 kasus infeksi di dalam negeri.
Pihak berwenang mengatakan jumlah tersebut memperpanjang persyaratan tes Covid-19 mingguan gratis hingga akhir September dalam upaya mengendalikan penyebaran virus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: