Menteri Energi Chris Bowen mengatakan AS dan China, sebagai penghasil emisi terbesar dunia, perlu melanjutkan pembicaraan perubahan iklim yang terhenti karena ketegangan yang dipicu oleh kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
“Kami ingin dua penghasil emisi terbesar dunia berbicara satu sama lain, dan saya berharap pembicaraan itu dilanjutkan, dan penangguhan itu dicabut karena itu adalah pukulan, dan akan lebih baik jika pembicaraan itu dilanjutkan,†ujarnya, seperti dikutip
The Epoch Times, Minggu (14/8).
Bowen mengatakan itu menjadi pukulan besar ketika pembicaraan perubahan iklim harus ikut ditangguhkan akibat konflik antar dua negara.
Padahal sebelumnya, keduanya telah berkomitmen melakukan banyak hal bersama khususnya di bidang iklim.
Menurut Global Proyek Karbon, China dan AS harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi perubahan iklim karena keduanya merupakan penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia, dengan China menyumbang sekitar 29 persen dari emisi global, dan AS mengikuti dengan 15 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: