Seperti dikutip dari
The Defense Post, Presiden Korea Selatan Yoon Seok-Yeol mengatakan bantuan skala besar yang akan diajukan mencakup makanan dan energi serta modernisasi infrastruktur seperti pelabuhan, bandara, dan rumah sakit.
“Inisiatif berani saya akan secara signifikan meningkatkan ekonomi Korea Utara dan mata pencaharian rakyatnya secara bertahap, jika Pyongyang menghentikan pengembangan program nuklirnya dan memulai proses denuklirisasi yang sejati dan substantif,†kata Yoon pada Senin (15/8).
Yoon menyebut denuklirisasi sangat penting untuk perdamaian abadi di semenanjung Korea, sehingga Seoul akan melakukan apapun untuk dapat mencapai kesepakatan tersebut.
Pengamat mengatakan peluang Pyongyang menerima tawaran itu sangatlah minim, karena Korea Utara telah menginvestasikan sebagian besar PDB-nya ke dalam program senjata dan menegaskan tidak akan melakukan transaksi semacam itu.
Korea Utara telah melakukan uji coba senjata yang memecahkan rekor tahun ini, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua dari jarak penuh untuk pertama kalinya sejak 2017.
Pejabat Washington dan Korea Selatan juga telah berulang kali memperingatkan bahwa Korea Utara tengah bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: