Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pejabat Hongaria: UE Ayunkan Kaki tanpa Kuda, Beri Sanksi Padahal Masih Butuh Energi Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 15 Agustus 2022, 14:07 WIB
Pejabat Hongaria: UE Ayunkan Kaki tanpa Kuda, Beri Sanksi Padahal Masih Butuh Energi Rusia
Ketua Majelis Nasional Hongaria Laszlo Kover/Net
rmol news logo Hukuman berupa sanksi ekonomi yang dijatuhkan Uni Eropa kepada Rusia adalah sebuah kesalahan.

Ketua Majelis Nasional Hongaria Laszlo Kover dalam pernyataannya yang disampaikan di kota Bugac Hungaria selama akhir pekan, memprediksi kehancuran ekonomi bagi Eropa sebagai akibat dari langkah tersebut.

“Politisi Brussel mengayunkan kaki mereka tanpa kuda," katanya menggunakan pepatah Hongaria untuk menggambarkan keputusan Uni Eropa yang menjatuhkan sanksi ekonomi besar-besaran pada Rusia, sementara masih mengandalkan ekspor energinya.

Kover adalah anggota partai Fidesz pimpinan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, dan Orban sendiri telah menyatakan pandangan yang sama tentang kebijakan sanksi Brussel.

Dalam pidato bulan lalu, Orban dengan blak-blakan menilai bahwa sanksi itu tidak mengganggu stabilitas Moskow sebagaimana dimaksud. Sebaliknya, dia berkomentar, 'Eropa dalam masalah."

Uni Eropa, yang bergantung pada Rusia untuk sekitar 40 persen gasnya dan sepertiga minyaknya, menghadapi kenaikan biaya energi dan rekor inflasi, setelah memberlakukan larangan parsial terhadap minyak Rusia dan mengumumkan pengurangan bertahap impor gas Rusia.

Di saat beberapa negara Uni Eropa memberlakukan penjatahan kekuasaan dan situasi yang diperkirakan akan memburuk saat musim dingin tiba, Hongaria telah berhasil membuat pengecualian dari embargo minyak, dan telah melakukan pembicaraan dengan Moskow untuk meningkatkan pembelian gasnya dari Rusia.

Sikap ini telah membuat Hongaria menjadi outlier di Uni Eropa, seperti juga desakan Orban bahwa kebijakan NATO mempersenjatai Ukraina melawan Rusia adalah sia-sia.

Orban sempat menanggapi kritik awal bulan ini dengan menyatakan bahwa "Brussels bukan bos kami," dan bahwa Hongaria sebagai negara yang merdeka dan berdaulat akan bekerja untuk mencegah kebijakan UE yang tidak sesuai dengan kepentingan nasionalnya.

Dalam pidatonya pada hari Sabtu, Kover menggambarkan sejarah dan geografi Hongaria sebagai "jembatan" antara Timur dan Barat.

“Ketika Timur dan Barat saling berhadapan, itu hanya membawa kemunduran,” katanya.

“Tetapi jika mereka bekerja sama, itu memberi Hongaria kesempatan untuk bangkit," demikian Kover. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA