Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Campak Zimbabwe Meroket, Ajaran Sekte Gereja Diduga Jadi Pemicunya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 15 Agustus 2022, 18:30 WIB
Kasus Campak Zimbabwe Meroket, Ajaran Sekte Gereja Diduga Jadi Pemicunya
Ilustrasi vaksinasi campak/Net
rmol news logo Peningkatan penyebaran wabah campak hingga menewaskan 80 anak Zimbabwe disinyalir akibat dari ajaran sekte gereja yang melarang vaksinasi bagi para pengikutnya.

Sekretaris Kesehatan Zimbabwe Jasper Chimedza mengatakan wabah campak yang pertama kali dilaporkan pada 10 April lalu. Tetapi kini telah menyebar secara nasional dengan tingkat kematian kasus sebesar 6,9 persen setelah adanya pertemuan gereja.

"Pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang dari berbagai provinsi di negara itu dengan status vaksinasi yang tidak diketahui menyebabkan penyebaran campak ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak terkena," jelas Chimedza.

Data dari Kementerian kesehatan Zimbabwe menujukkan terdapat 1.036 kasus yang dicurigai dan 125 kasus yang dikonfirmasi pada Kamis (11/8), dengan Manicaland sebagai wilayah penyebar terbesar.

Sebagian besar kasus yang dilaporkan berasal dari anak-anak berusia antara enam bulan hingga 15 tahun. Kebanyakan dari keluarga kasus-kasus tersebut teridentifikasi mengikuti sekte agama yang menolak vaksinasi campak karena keyakinan mereka.

Seperti dikutip dari Sunday Times, beberapa sekte gereja kerasulan di Zimbabwe melarang pengikutnya untuk melakukan vaksinasi atau perawatan medis apapun.

Gereja-gereja menarik jutaan pengikut dengan janji mereka untuk menyembuhkan penyakit dan membebaskan orang dari kemiskinan.

Dengan tingkat vaksinasi yang rendah dan kurang lengkapnya pendataan, pemerintah telah memutuskan untuk memulai kampanye vaksinasi massal di daerah-daerah di mana wabah terdeteksi.

Wabah campak diperkirakan akan membebani sektor kesehatan Zimbabwe yang telah rusak oleh kurangnya obat-obatan dan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh petugas kesehatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA