Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dari Switchblade 300 Sampai Anti-Tank Javelin, Donasi Senjata AS untuk Ukraina Kembali Ditemukan di Pasar Gelap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Selasa, 16 Agustus 2022, 08:34 WIB
Dari Switchblade 300 Sampai Anti-Tank Javelin, Donasi Senjata AS untuk Ukraina Kembali Ditemukan di Pasar Gelap
Donasi senjata Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina dijual di pasar gelap/Net
rmol news logo Senjata bantuan dari Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina kembali ditemukan di pasar gelap. Salah satunya adalah drone kamikaze Switchblade 300 yang dijual seharga 4.000 dolar AS atau Rp 59 juta per unit.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Amerika sendiri telah mengirimkan bantuan militer, termasuk sejumlah Switchblade 300 ke Angkatan Bersenjata Ukraina hanya beberapa bulan lalu.

Menurut bulgarianmilitary.com, penjualan senjata bantuan AS ini tidak hanya sekali ditemukan di pasar gelap, melainkan telah berulang kali.

Bahkan laporan menunjukkan penjual berbasis di Ukraina dan memiliki akses langsung ke pasokan senjata dengan jumlah yang cukup besar.

Beberapa waktu lalu, sistem anti-tank Javelin dijual di pasar gelap seharga 30 ribu dolar AS. Dua senjata howitzer self-propelled Caesar buatan AS juga kini telah sampai ke tangan Rusia karena ada yang menjualnya.

Hal ini dikhawatirkan dapat memicu serangan teror karena senjata mematikan dapat jatuh ke tangan Rusia/

Direktur Departemen Biro Keamanan Ekonomi Ukraina, Vadim Melnik mengatakan pihaknya telah mengetahui adanya perdagangan ilegal senjata dari bantuan militer Barat. Untuk itu, saat ini sedang dilakukan pengusutan.

Sementara itu AS berulang kali menyatakan mereka tidak mengetahui apa yang terjadi dengan senjata yang mereka pasok ke Ukraina.

Washington mengaku hanya mengandalkan informasi yang diberikan oleh otoritas Ukraina.

AS telah menyampaikan keinginan mengirim tim untuk memantau nomor seri, stok, serta redistribusi senjata mereka ke depan. Namun situasi Kyiv yang tidak kondusif membuat rencana tersebut diulur.

CBS News dalam laporannya telah memperingatkan terkait kemungkinan adanya kasus korupsi besar-besaran di Ukraina yang memengaruhi pasokan senjata. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA