Seperti dikutip dari
RNZ News pada Selasa(16/8), sebanyak 571 kasus baru varian omicron tercatat dalam periode pelaporan selama 24 jam terakhir. Menurut Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Kepulauan Marshall tiga orang telah meninggal dunia akibat virus Covid-19 dan lebih dari 10 persen populasi di ibu kota Majuro dinyatakan positif.
WHO telah menyatakan wabah itu sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat untuk menjadi perhatian nasional, mengingat lonjakan tinggi di negara kepulauan ini dalam 24 jam telah tercatat ratusan kasus.
Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus, semua sekolah dikabarkan akan ditutup selama dua bulan ke depan.
Sementara itu menurut Koresponden Kepulauan Marshall RNZ Pacific, Giff Johnson mengatakan wabah itu telah menyebabkan banyak bisinis yang berjalan tidak seperti semestinya, akibat kekurangan staf.
"Operasi bisnis semua orang terpengaruh. Saya pergi ke toko untuk membeli minuman, namun pemilik sedang berada di kasir, semua kasir tidak beroperasi karena covid. Kantor pos pun harus tutup karena begitu banyak orang yang terjangkit virus," ujar Jhonson.
Sebelumnya, sejak 8 Agustus hanya segelintir kasus positif yang tercatat di negara ini, namun penyebaran omicron dengan cepat telah membuat catatan terus meroket menjadi lebih dari 1000 kasus hanya dalam rentan waktu sepekan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: