Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Roma Kecam Campur Tangan Moskow dalam Proses Pemilihan Cepat Italia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 19 Agustus 2022, 07:43 WIB
Roma Kecam Campur Tangan Moskow dalam Proses Pemilihan Cepat Italia
Ilustrasi/Net
rmol news logo Rusia dituding ikut campur dalam pemilihan cepat yang akan digelar pemerintah Italia 25 September mendatang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tudingan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio pada Kamis (18/8), setelah mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menulis dalam postingannya, meminta warga Uni Eropa untuk berani mengungkapkan ketidakpuasan atas kepemimpinan pejabat Italia.

Di Maio mengecam pernyataan Medvedev sebagai campur tangan pemerintah Rusia dalam pemilihan Italia. Ia  menggambarkannya sebagai sesuatu yang benar-benar mengkhawatirkan.

"Medvedev bahkan memberikan instruksi tentang cara memilih," kata Di Maio, seperti dikutip dari AFP, Jumat (19/8). Ia meminta kekuatan politik Italia untuk menjauhkan diri dari propaganda Rusia.

Pernyataan Di Maio muncul beberapa jam setelah Medvedev, yang sekarang menjabat wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, menerbitkan sebuah posting di saluran Telegramnya.

"Kami ingin melihat warga Eropa (di tempat pemungutan suara) tidak hanya mengungkapkan ketidakpuasan mereka atas tindakan pemerintah mereka kebodohan yang nyata," tulis Medvedev, merujuk pada keputusan pemerintah Italia yang mengeluarkan sanksi keras terhadap energi Rusia yang justru membuat rakyatnya sendiri menderita.

"Suara pemilih adalah pengungkit pengaruh yang kuat,"  tambahnya.

Medvedev mengutip sebuah jajak pendapat di mana hasilnya menunjukkan bahwa warga Uni Eropa tidak kehilangan akal sehat karena lebih dari setengah dari mereka menentang pemutusan hubungan dengan Rusia.

"Orang Eropa menginginkan hubungan yang normal, energi di rumah mereka, pasar untuk produk mereka, perdagangan yang sukses, dan turis di museum dan kafe," kata Medvedev.

“Ambil tindakan, tetangga Eropa! Jangan diam!” desak mantan presiden itu, mengakhiri postingannya dengan peringatan bahwa “di musim dingin, jauh lebih hangat dan nyaman di perusahaan Rusia.”

Pemerintah Italia telah bekerja keras untuk mengakhiri ketergantungan negara pada gas Rusia sejak invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari, mencapai dan mempersiapkan serangkaian perjanjian untuk meningkatkan pasokan dari tempat lain.

Proporsi gas Italia yang dipasok oleh Moskow telah turun dari 40 persen pada awal konflik menjadi sekitar 25 persen sekarang, kata sumber baru-baru ini. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA