Begitu yang dikatakan oleh Kepala Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Faisal Nurdin Idris dalam kuliah umum bertajuk "Indonesia dan Dinamika Dunia" di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jumat (19/8). Ia memaparkan optimisme masyarakat dunia, khususnya Indonesia dalam melihat seberapa penting keberadaan ASEAN di kawasan.
"Berdasarkan hasil survei ASEAN Awareness yang dilakukan oleh Sekretariat ASEAN pada tahun 2018, menunjukkan sebanyak 78 persen masyarakat umum di kawasan percaya ASEAN akan berhasil di masa depan. Kemudian 42 persennya mengidentifikasikan diri sebagai ASEAN citizen," jelasnya.
Merujuk pada hasil studi tersebut, Faisal menuturkan sebagian besar dari tiga pilar komunitas ASEAN yakni kalangan Bisnis, Civil Society Organizations (CSOs), dan khalayak umum mendeskripsikan ASEAN sebagai komunitas ekonomi daripada politik, sosial dan budaya.
Lebih lanjut, ia juga merujuk pada perbandingan hasil penelitian Lowy Institute Indonesia tahun 2011 dan 2021 yang menunjukkan adanya penurunan tingkat pentingnya organisasi ASEAN dibandingkan dengan PBB yang ada di Indonesia.
"Tahun 2021 tingkat pentingnya ASEAN di Indonesia berada pada angka 30 persen. Jumlah ini turun dari 40 persen pada tahun 2011. Sementara itu, PBB konsisten mengalami peningkatan 41 persen pada tahun 2021 dari 34 persen pada tahun 2011," ujarnya.
Meski begitu, Faisal menjelaskan lebih detail hasil survei tahun 2021 tersebut yang menunjukkan 65 persen responden optimis pada keberhasilan ASEAN untuk membangun kawasan.
Faisal mengatakan, saat ini 8 dari 10 orang di Indonesia optimis atas kehadiran ASEAN di negaranya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: