Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lanjutan Kasus Trump di Mar-a-Lago, Pence Mengaku Tidak Membawa Materi Rahasia Negara Saat Tinggalkan Gedung Putih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 20 Agustus 2022, 11:52 WIB
Lanjutan Kasus Trump di Mar-a-Lago, Pence Mengaku Tidak Membawa Materi Rahasia Negara Saat Tinggalkan Gedung Putih
Mike Pence/Net
RMOL. Kasus penggeledahan dan penyitaan informasi rahasia di kediaman Donald Trump di Mar-a-lago pekan lalu, masih menjadi pembicaraan hangat publik AS.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Mantan Wakil Presiden Mike Pence mengatakan bahwa ia tidak pernah berprasangka apa pun terhadap Trump karena menurutnya, ketia ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan, mestinya Trump pun demikian.

Dalam wawancaranya dengan The Associated Press di Iowa, Jumat (19/8), Pence mengaku ia tidak membawa informasi rahasia apa pun ketika dia meninggalkan kantor.

"Tidak, seingat saya," katanya menjawab pertanyan apakah dia membawa dan menyimpan informasi rahasia negara ketika melepaskan jabatannya di Gedung Putih.

Agen FBI mengambil 11 set catatan rahasia setelah menggeledah rumah Trump dalam penyelidikan yang mengarah kepada pelanggaran tiga undang-undang federal. Trump mengklaim bahwa dokumen yang disita oleh agen adalah dokumen yang "tidak diklasifikasikan". Dia menegaskan akan menyerahkannya jika Departemen Kehakiman meminta, seraya mengecam penggeledahan yang disebutnya sebagai "serangan mendadak".

Pence yang yakin bahwa ia dan timnya telah mentaati aturan yang mengharuskan penyerahan materi rahasia ke Arsip Nasional setelah selesai masa tugas, tidak ingin berkomentar jauh tentang penggeledahan rumah mantan bosnya itu.

Pence mengemukakan kemungkinan penyelidikan dan penggeledahan itu bermotif politik. Ia meminta Jaksa Agung Merrick Garland mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan pihak berwenang melakukan penggeledahan.

Penggeledahan itu sendiri terjadi pada petang hingga malam hari yang membuat Pence merasa heran.  

“Saya tahu itu tidak biasa dalam penyelidikan. Tapi ini adalah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Departemen Kehakiman, dan saya pikir ini pantas mendapatkan transparansi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.

Namun begitu, Pence telah mendesak rekan-rekannya dari Partai Republik untuk berhenti menyerang anggota FBI yang terkait dengan penggeledahan di Mar-a-Lago.

Ia juga berusaha meredam beberapa ancaman yang meningkat terhadap FBI oleh para pendukung Trump yang marah karena rumah Trump digeledah.

“Partai Republik adalah partai hukum dan ketertiban,” kata Pence, pada Rabu (17/8) saat ia berada di New Hampshire.

Keberadaan Pence di Iowa pada Jumat adalah bagian dari perjalanan dua hari ke negara bagian yang akan menjadi tuan rumah kaukus presiden Partai Republik pada 2024.

Ia kemudian menampik isu yang berkembang bahwa ia akan mencalonkan diri untuk oemilihan presiden 2024 mendatang. Ia belum memastikan hal itu, katanya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA