Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Diduga Terlibat dalam Tragedi Hilangnga 43 Mahasiswa, Mantan Jaksa Agung Meksiko Ditangkap Aparat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 20 Agustus 2022, 13:08 WIB
Diduga Terlibat dalam Tragedi Hilangnga 43 Mahasiswa, Mantan Jaksa Agung Meksiko Ditangkap Aparat
Kemarahan terus meningkat di Meksiko atas hilangnya 43 siswa-guru pada tahun 2014/Net.
rmol news logo Kasus hilangnya 43 mahasiswa secara misterius pada 2014 silam kembal dibuka. Kantor kejaksaan Agung Meksiko mengatakan bahwa  Jesus Murillo Karam, mantan jaksa agung, ditangkap pada Jumat (19/8) terkait dengan peristiwa itu.

Dalam sebuah pernyataan Kantor Kejaksaan mengatakan Murillo Karam ditetapkan sebagai tersangka atas “kejahatan penghilangan paksa, penyiksaan dan melawan administrasi peradilan.”

Penangkapannya terjadi satu hari setelah komisi kebenaran pemerintah mengatakan bahwa kasus penghilangan mahasiswa sebagai "kejahatan negara," berdasarkan ribuan dokumen, pesan teks, catatan telepon, kesaksian dan bentuk bukti lainnya. Murillo Karam tidak melakukan perlawanan saat ditangkap, menurut laporan CBC News.

Polisi masih terus bekerja keras mencari runutan peristiwa yang bahkan setelah delapan tahun masih belum menemukan titik terang. Ketika itu, para siswa mengunjungi kota barat daya Iguala dari sebuah perguruan tinggi guru di Ayotzinapa ketika bus mereka dicegat oleh polisi setempat dan pasukan militer federal pada September 2014.

Persisnya apa yang terjadi setelah itu masih belum diketahui, karena sebagian besar siswa yang hilang tidak pernah ditemukan.

Bus penuh dengan tembakan peluru terlihat di sisi jalan. Jendela-jendelanya pecah semua dan banyak percikan darah.

Beberapa yang selamat mengatakan, bus mereka dihentikan oleh petugas polisi dan tentara bersenjata, yang tiba-tiba melepaskan tembakan.

Diduga, kelompok kriminal Guerreros Unidos dan agen dari berbagai institusi negara Meksiko terlibat dalam penghilangan tersebut, kata Wakil Menteri Hak Asasi Manusia Meksiko Alexander Encinas.

Kasus ini pun memicu kemarahan internasional.

Peristiwa itu terjadi saat kepemimpinan Presiden Enrique Pena Nieto yang mendapat kritikan keras karena kurangnya ketegasan dan transparansi dalam menyelidiki masalah tersebut.

Tragedi itu ditangani oleh Murillo Karam yang bertanggung jawab atas kantor jaksa agung pada saat itu. Ia yang memimpin penyelidikan negara bagian atas penghilangan tersebut.

Presiden saat ini, Andres Manuel Lopez Obrador, membentuk komisi kebenaran, berjanji untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada para siswa yang hilang.

Encinas mengatakan, kemungkinan kecil menemukan siswa yang hilang itu dalam keadaan hidup. Ia meyakini berdasarkan kesaksian dam bukti-bukti yang ditemukan, pelaku telah 'menghilangkan' paksa para mahasiswa, dengan suatu motif, yang sampai saat ini masih terus diselidiki.

Ada dugaan besar peristiwa ini melibatkan jajatan pemerintahan lokal. Pejabat menyembunyikan fakta dan menutupi hubungan antara pihak berwenang dan geng.

“Setiap saat pemerintah federal, negara bagian dan kota menyadari gerakan mahasiswa. Tindakan, kelalaian, dan partisipasi mereka memungkinkan penghilangan dan eksekusi para siswa,” kata Encinas dalam laporannya.

Murillo, yang menjadi anggota parlemen federal dan gubernur negara bagian Hidalgo, menghadapi kritikan karena kurangnya penanganan atas kasus yang menjadi tanggung jawabnya itu. Ia pun mengundurkan diri pada 2015 karena kritik meningkat atas penanganan kasus tersebut. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA