Dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (22/8), Kementerian Pendidikan China mengatakan ilustrasi pada buku sekolah dasar tersebut tidak memenuhi dasar pendidikan moral. Sehingga beberapa pejabat telah ditegur, dan sebagian diberhentikan dari pekerjaannya.
"Gaya ilustrasi secara keseluruhan tidak sesuai dengan selera estetika publik. Beberapa tokoh yang diilustrasikan jelek, menunjukkan semangat dan gaya yang buruk, dan tidak mencerminkan citra positif anak bangsa kita,†ujar kementerian, seperti dikutip dari
The Straits Times.
Buku-buku yang dimaksud telah diterbitkan oleh People's Education Press.
Pada Mei, muncul kecaman di media sosial China atas gambar ilustrasi yang menambilkan siswa dengan mata kecil yang disebut beberapa orang sebagai gambar yang rasis, serta anak-anak mengenakan pakaian bergambar bintang dan garis-garis dengan lidah menjulur, yang terlihat seperti pakaian pro-Amerika.
Penyelidikan menyimpulkan, penerbit gagal memahami fungsi pendidikan ilustrasi buku teks, tidak memiliki sistem seleksi ilustrator yang lengkap, tidak memperhatikan saran pembaca, dan gagal memperbaiki masalah ilustrasi tepat waktu.
Penerbit juga dinilai tidak memiliki bimbingan dan pengawasan untuk meninjau buku teks.
Setelah memicu kegemparan, penerbit kemudian meminta maaf kepada publik, serta telah merevisi ilustrasinya baru-baru ini.
China telah memperketat kontrol atas buku teks dan kurikulumnya dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan patriotisme di kalangan anak muda.
Pemerintah juga telah melarang buku teks dari penerbit luar negeri. Sejauh ini 2.487 jenis buku teks untuk siswa SD dan SMP telah direview oleh 350 pakar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: