Kantor Perdana Menteri mengungkapkan dalam sebuah pernyataan Senin (23/8) bahwa hasil tes narkoba Marin yang ditandatangani oleh dokter yang berwenang menunjukkan hasil yang negatif.
“Tes obat yang diambil dari Perdana Menteri Sanna Marin pada 19 Agustus 2022 tidak mengungkapkan adanya obat-obatan,†kata kantor itu, seperti dikutip dari
AFP.
Sampel urin Marin diuji untuk keberadaan berbagai obat-obatan seperti kokain, amfetamin, ganja, dan opioid, Iida Vallin, menurut penasihat khusus perdana menteri.
Tes narkoba dilakukan Marin pada Jumat (19/8) lalu, menyusul beredarnya video yang menunjukkan dia tengah menari dan berjoget liar di sebuah pesta.
Perempuan berusia 36 tahun itu tak menampik bahwa ia berada di sebuah pesta dengan beberapa selebriti Finlandia. Namun, ia sangat kesal bahwa privacy-nya menjadi sorotan publik dan dipublikasikan oleh beberapa media di Finlandia dan luar negeri.
Setelah video pesta itu beredar, isu penyalahgunaan narkoba membelit Marin. Marin membantahnya dengan keras, tetapi anggota parlemen Mikko Karna menyarankan agar ia secara sukarela mengikuti tes narkoba dan mengumumkan hasilnya agar tidak ada ruang untuk spekulasi.
Marin, yang menjadi pemimpin pemerintahan termuda di dunia pada Desember 2019, akhirnya setuju melakukan tes narkoba. Dia mengatakan tidak pernah menggunakan narkoba dan dia tidak melihat siapa pun melakukannya di pesta yang dia hadiri itu. Dia mengaku hanya minum alkohol.
"Tidak pernah dalam hidup saya, bahkan di masa muda saya, saya pernah menggunakan narkoba," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: