Dikutip dari
Reuters, aturan ini dirancang untuk mengurangi jam kerja dari 45 jam menjadi 40 jam. RUU tersebut sempat terhenti sejak diperkenalkan oleh jurubicara pemerintah, Camila Vallejo, pada tahun 2017.
Merujuk pada aturan konstitusi Chile, penekanan urgensi RUU oleh presiden Boric memaksa anggota parlemen wajib mempertimbangkan RUU yang diamanatkan oleh kepala negara.
"Perbaikan ini penting untuk membawa kita lebih dekat ke Chile baru, yang lebih adil. Saya berharap RUU dapat segera mungkin disetujui oleh kedua majelis legislatif," kata Boric dalam upacara di istana kepresidenan pada Selasa (23/8).
Anggota parlemen akan memperdebatkan serangkaian perubahan pada RUU yang dibuat oleh pemerintah Boric, termasuk revisi perpanjangan pengurangan jam kerja untuk pekerja dalam kategori khusus, seperti sopir angkutan umum dan pekerja rumah tangga.
Di tengah melambatnya ekonomi Chile dan inflasi tinggi setelah pemulihan pasca-pandemi, pemerintah kiri-tengah juga berupaya mempromosikan dialog dengan serikat pekerja dan federasi pekerja bersama dengan perwakilan dari perusahaan kecil, menengah dan besar terakit RUU tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: