Aturan yang diberlakukan sejak Senin (29/8) lalu memberikan siswa Peru pilihan untuk menggunakan masker atau tidak sesuai kenyamanan mereka, dan ini merupakan pertama kalinya sejak kelas tatap muka dimulai kembali pada akhir Maret lalu.
Seperti dimuat dalam
Xinhua, keputusan pemerintah untuk melepas masker bagi siswa di lembaga pendidikan juga didukung dengan beberapa persyaratan di antaranya ventilasi yang memadai dan mewajibkan tenaga pengajar menggunakan masker.
"Masker wajah masih wajib bagi staf pengajar, sebab otoritas kesehatan mengklasifikasikan mereka sebagai kelompok rentan di tengah pandemi Covid-19," ungkap laporan tersebut.
Menteri Pendidikan Peru, Rosendo Serna, pertama kali mengumumkan aturan masker opsional bagi anak-anak sekolah pada Kamis (25/8) lalu. Ia juga mengatakan keputusan untuk menggunakannya akan tergantung pada siswa dan orangtua mereka.
"Langkah besar ini bertujuan untuk mengembalikan sekolah menjadi normal, dan memfasilitasi komunikasi dan serta sosialisasi di antara anak-anak," jelas Serna.
Setelah kembali mengikuti kelas tatap muka, pemerintah Peru telah meluncurkan program vaksinasi untuk anak-anak antara usia lima dan 11 tahun. Sudah ada 58,5 persen yang divaksinasi lengkap dari target 4.201.842 anak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: